Satpol PP Tertibkan Pengemis Bawa Anak

Satpol PP Tertibkan Pengemis Bawa Anak

JAKARTA — Tiga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dijaring oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Sosial di wilayah Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (26/05/2025). Penertiban ini merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat dan viralnya pengemis berkostum badut yang membawa anak kecil di sekitar Stasiun Klender Baru.

Kepala Satpol PP Kecamatan Duren Sawit, Jamal, menyampaikan bahwa ketiga PMKS yang diamankan terdiri dari pengemis dan pengamen yang berkegiatan di ruang publik tanpa izin. Mereka kemudian dibawa ke Panti Sosial Cipayung guna mendapatkan pembinaan.

“Hasilnya mendapatkan tiga PMKS ini selanjutnya kita bawa ke panti Cipayung untuk diadakan pembinaan. Himbauan untuk masyarakat terkait PMKS agar tidak ada lagi,” ujar Jamal kepada wartawan pada Selasa (27/05/2025).

Ia menjelaskan bahwa penertiban ini merupakan bagian dari operasi gabungan bersama petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Dinas Sosial serta aparat kepolisian. Operasi ini ditujukan untuk menertibkan aktivitas PMKS yang dinilai meresahkan dan berpotensi membahayakan anak di bawah umur yang turut dilibatkan.

“Tindak lanjut arahan pimpinan terkait PMKS yang membawa anaknya di jembatan penyeberangan orang (JPO) Stasiun Klender baru, ini gabung Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) dari Dinas sosial, Satpol PP Duren Sawit, dan Polisi,” tambah Jamal.

Sebelumnya, pada Minggu (25/05/2025), upaya penertiban terhadap seorang pengemis perempuan berkostum badut di sekitar Stasiun Klender Baru gagal dilakukan. Perempuan tersebut menolak dibawa petugas dan histeris saat didekati. Penertiban semakin sulit karena sejumlah preman setempat ikut campur dan melindungi yang bersangkutan.

“Banyak teman si pengemis, preman sini juga jadi kayak melindungi gitu. Petugas sudah mau mencoba membawa (pengemis), tapi dibelain sama preman di sini, akhirnya dilepas sama Dinas Sosial,” kata Saipul (40), warga sekitar yang menjadi saksi mata.

Karena situasi tidak kondusif, petugas akhirnya hanya memberikan edukasi di tempat dan membatalkan penertiban. Meski begitu, berdasarkan pantauan warga, pengemis tersebut tidak lagi terlihat di lokasi sejak insiden itu terjadi.

Upaya penertiban PMKS oleh pemerintah terus digencarkan guna menjaga ketertiban dan perlindungan anak, terutama di kawasan publik seperti stasiun dan jalan raya. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional