JAKARTA — PT Bank Multiarta Sentosa Tbk. (Bank MAS) memutuskan untuk membagikan dividen tunai dari laba tahun buku 2024 sebesar Rp32,25 miliar. Keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu, 28 Mei 2025.
Dalam rapat tersebut, manajemen Bank MAS mengungkapkan bahwa total laba bersih yang berhasil dibukukan sepanjang tahun 2024 mencapai Rp214,69 miliar. Dari jumlah itu, sebagian dialokasikan sebagai dividen tunai untuk pemegang saham, sedangkan sisanya digunakan untuk pembentukan dana cadangan wajib serta memperkuat struktur permodalan perusahaan.
Pembagian dividen ini mencerminkan komitmen Bank MAS dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham, sekaligus menjaga kesehatan keuangan perseroan melalui penguatan modal. Kebijakan tersebut juga mencerminkan strategi berimbang antara membagikan keuntungan dan memastikan pertumbuhan jangka panjang.
Selain menetapkan pembagian dividen, RUPSLB juga menyetujui perubahan susunan pengurus Bank MAS, khususnya pada jajaran dewan komisaris. Dalam keputusan tersebut, pemegang saham menyetujui pengangkatan Iwan Nataliputra sebagai Komisaris Independen menggantikan Tommy Mukdani. Pergantian ini diharapkan dapat memperkuat tata kelola perusahaan dan memberikan kontribusi positif terhadap arah strategis perusahaan ke depan.
Bank MAS, sebagai bagian dari industri perbankan nasional, terus menunjukkan kinerja yang solid di tengah dinamika ekonomi. Langkah perusahaan dalam mengalokasikan laba dan melakukan penyegaran di jajaran pengurus menjadi bagian dari upaya untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan dan meningkatkan daya saing di sektor jasa keuangan.
Rapat tahunan tersebut juga menegaskan kembali komitmen perusahaan dalam menjalankan prinsip kehati-hatian dan transparansi yang menjadi landasan operasional Bank MAS. Dengan adanya keputusan ini, diharapkan kinerja keuangan dan operasional perseroan dapat semakin optimal, seiring meningkatnya kepercayaan para pemangku kepentingan.[]
Putri Aulia Maharani