JAKARTA – Pelarangan penggunaan kompresor oleh pemerintah untuk aktivitas menangkap ikan dan kerang di wilayah pesisir, khususnya di Cilincing, Jakarta Utara, menuai respons dari para nelayan. Mereka berharap pemerintah tidak hanya menerbitkan larangan, tetapi juga mencarikan solusi berupa alat pengganti yang aman dan tetap efektif untuk menunjang pekerjaan mereka.
Mulyadi (40), seorang nelayan asal Kalibaru, Cilincing, menyampaikan keluhannya saat ditemui pada Selasa (27/05/2025). Ia mengaku penggunaan kompresor memang berisiko, namun menjadi satu-satunya alat yang saat ini mampu menunjang pekerjaannya di laut.
“Saya penginnya pemerintah memberikan yang terbaik selain kompresor ini, meski simpel tapi bikin susah orang, kalau bisa dibikin yang baik,” ungkap Mulyadi.
Kompresor selama ini digunakan nelayan untuk membantu mereka bernapas lebih lama di bawah air. Dengan alat tersebut, nelayan bisa menyelam hingga 10 menit tanpa harus naik ke permukaan. Hal ini menjadi penting, terutama saat mencari kerang di dasar laut.
Menurut Mulyadi, alternatif seperti tabung oksigen memang tersedia, tetapi dinilai tidak praktis untuk aktivitas harian para nelayan. Selain berat dan harus digendong, penggunaan tabung juga memiliki batasan waktu yang membuat para penyelam harus sering naik ke permukaan.
“Kalau pakai tabung kan ribet, berat digendong. Belum lagi dalam beberapa menit harus naik ke atas, ada batasnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, keunggulan lain dari kompresor adalah dapat digunakan seharian tanpa perlu mengisi ulang gas. Biaya penggunaannya pun jauh lebih terjangkau dibandingkan tabung oksigen yang biasa dipakai dalam aktivitas selam profesional.
Sebelumnya, pemerintah telah melarang penggunaan kompresor dengan alasan dampak negatifnya terhadap biota laut serta tingginya risiko keselamatan bagi para penyelam. Meskipun demikian, banyak nelayan di wilayah Cilincing masih tetap mengandalkan alat ini dalam keseharian mereka karena belum ada alternatif yang sepadan.
Dalam konteks ini, nelayan tidak sepenuhnya menolak kebijakan, namun meminta agar solusi konkret juga dihadirkan agar mereka tetap dapat bekerja tanpa harus mengorbankan keselamatan atau penghasilan.
Dengan situasi tersebut, para nelayan berharap pemerintah dapat menghadirkan inovasi teknologi atau bantuan alat selam yang lebih aman, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan nelayan tradisional di lapangan. []
Diyan Febriana Citra.