Fadli Zon Serukan Sinergi Demi Kebudayaan

Fadli Zon Serukan Sinergi Demi Kebudayaan

JAKARTA – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, mengajak seluruh pihak berkolaborasi dalam upaya pemajuan kebudayaan. Menurutnya, pemajuan kebudayaan tidak dapat berjalan sendiri oleh pemerintah, melainkan memerlukan dukungan dari berbagai elemen masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Fadli Zon saat mengikuti diskusi budaya bersama sejumlah pemangku kepentingan di Pendopo Ageng Gendhon Humardhani, Taman Budaya Jawa Tengah, Selasa (03/06/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Menteri Kebudayaan di Surakarta dan upaya mempererat sinergi lintas sektor untuk kemajuan budaya nasional.

“Saya menilai pemajuan kebudayaan adalah tugas bersama. Bukan hanya pemerintah pusat, provinsi, atau kabupaten/kota, tapi juga pelaku dan pejuang budaya, komunitas seni, hingga sektor swasta yang harus bersinergi,” ujar Fadli Zon dalam keterangan resmi, Rabu (04/06/2025).

Dalam kesempatan itu, Menteri Kebudayaan menyampaikan apresiasi terhadap peran strategis Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) sebagai pusat pelestarian dan pengembangan kebudayaan daerah. Diskusi tersebut juga dihadiri Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Eris Yunianto; Kepala TBJT, Suratno; serta perwakilan komunitas dan kurator.

Fadli Zon menekankan pentingnya institusionalisasi pengetahuan budaya, khususnya warisan budaya takbenda seperti keris, wayang, dan jamu. Ia mengusulkan pengembangan program studi di perguruan tinggi, literasi budaya di masyarakat, serta produksi film dan konten digital sebagai media pelestarian budaya.

“Budaya bukan sekadar warisan, melainkan aset strategis yang dapat menjadi kekuatan ekonomi dan diplomasi budaya Indonesia di tingkat global,” tambahnya.

Sementara itu, Eris Yunianto menyebut Jawa Tengah memiliki kekayaan warisan budaya takbenda yang besar. Tahun ini, tercatat 165 warisan budaya takbenda dan 247 cagar budaya di wilayah tersebut. Salah satu yang menjadi prioritas adalah Tembang Ilir-Ilir yang diajukan sebagai warisan budaya.

Kepala TBJT, Suratno, memaparkan keberhasilan Pasar Raya Taman Budaya yang mampu menarik hingga 10.000 pengunjung dan mendapat sambutan positif. TBJT berkomitmen menjadi ruang kreatif dan edukatif untuk seniman dan masyarakat.

Diskusi juga dihadiri Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono. Ia menegaskan, pembentukan Kementerian Kebudayaan merupakan bukti komitmen negara dalam memajukan budaya melalui komunikasi terbuka dan kolaborasi.

“Setiap inisiatif budaya perlu dikemas matang, memenuhi standar administrasi, melibatkan banyak pihak, dan diperhatikan keberlanjutannya agar bisa menjadi industri dan pilar ekonomi budaya,” ujar Basuki.

Melalui dialog ini, pemerintah mendorong sinergi berbagai pihak untuk bersama-sama mengangkat kebudayaan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional