Kualitas Udara Jakarta Masih Berbahaya

Kualitas Udara Jakarta Masih Berbahaya

JAKARTA – Kualitas udara di ibu kota Indonesia, Jakarta, pada Rabu (04/06/2025) pagi masih tergolong buruk. Berdasarkan data dari situs pengukuran kualitas udara global, IQAir, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta tercatat mencapai angka 138 pada pukul 07.00 WIB. Angka tersebut menempatkan Jakarta pada peringkat kesembilan kota dengan polusi udara terparah di dunia.

Menurut klasifikasi IQAir, nilai AQI sebesar 138 masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif, seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan. Situasi ini memicu kekhawatiran terkait dampak jangka pendek maupun panjang bagi kesehatan masyarakat.

Sementara itu, kota Santiago di Chile menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada hari yang sama, dengan AQI mencapai 167. Di posisi kedua adalah Kuwait dengan nilai AQI 156. Melihat kondisi ini, IQAir memberikan sejumlah rekomendasi bagi warga Jakarta, antara lain mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, menghidupkan alat penyaring udara di dalam rumah, menutup jendela agar udara luar tidak masuk, serta menghindari kegiatan luar ruangan yang berat.

Upaya pemerintah provinsi Jakarta untuk menekan pencemaran udara sudah dilakukan, salah satunya melalui pemasangan alat water mist di gedung-gedung tinggi. Namun, data yang ada menunjukkan bahwa kondisi udara masih belum membaik secara signifikan.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mencatat bahwa sejak 2023, sebanyak 79 gedung swasta sudah menggunakan water mist generator yang berfungsi untuk mengurangi partikel polutan di udara. Meski demikian, angka AQI yang tinggi menunjukkan bahwa penanganan polusi udara masih perlu ditingkatkan.

Masyarakat diimbau untuk terus waspada dan melakukan langkah pencegahan agar kesehatan tidak terganggu akibat paparan polusi udara yang masih tinggi di Jakarta. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional