JAKARTA – Serangan militer Rusia kembali mengguncang Ukraina pada Sabtu (07/06/2025) dini hari waktu setempat. Serangan di kota Kherson dan Kharkiv menyebabkan sedikitnya lima warga tewas, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Gubernur Kherson, Oleksandr Prokudin, melaporkan bahwa serangan ke sebuah gedung bertingkat di wilayah tersebut menewaskan sepasang suami istri. Sementara itu, di Kharkiv, tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan sedikitnya 17 orang lainnya luka-luka dalam insiden yang menurut Wali Kota Igor Terekhov merupakan “serangan paling kuat” yang pernah terjadi di kota itu sejak awal konflik.
Wali Kota Kharkiv menulis di akun Telegram-nya bahwa “Kharkiv saat ini mengalami serangan paling dahsyat sejak dimulainya perang skala penuh.” Ia menjelaskan bahwa serangan berlangsung selama sekitar satu setengah jam dengan rentetan ledakan akibat rudal, drone buatan Iran, dan bom berpemandu yang menyerang secara simultan.
“Sampai saat ini, setidaknya 40 ledakan telah terdengar di kota tersebut selama satu setengah jam terakhir,” tulis Terekhov pada pukul 04:40 pagi waktu setempat (01:40 GMT). Ia juga menambahkan bahwa suara drone masih terdengar di langit dan ancaman masih mengintai.
Gubernur Kharkiv, Oleg Synegubov, mengatakan bahwa di antara korban luka terdapat dua anak-anak. Peristiwa ini terjadi di tengah upaya negosiasi gencatan senjata yang belum membuahkan hasil, sementara pasukan Rusia terus mempercepat serangan mereka di wilayah Ukraina.
Konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun ini masih menunjukkan eskalasi dengan intensitas serangan yang semakin meningkat, terutama di daerah-daerah yang menjadi sasaran strategis. []
Diyan Febriana Citra.