PESISIR BARAT – Kasus kematian tragis dua anak bersaudara di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, hingga kini masih menyisakan misteri. Dua pekan setelah peristiwa memilukan tersebut terjadi, pihak kepolisian terus berupaya mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian bocah berinisial AT (8) dan KK (4,5).
Untuk mendalami penyelidikan, Kepolisian Resor (Polres) Pesisir Barat mendapat bantuan dari tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri yang turun langsung ke lokasi kejadian. Tim forensik melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan di area jurang yang menjadi lokasi ditemukannya jasad kedua korban.
Kapolres Pesisir Barat, AKBP Bestiana, membenarkan keterlibatan tim forensik pusat dalam penanganan kasus ini. “Ya, kami sudah mendatangkan tim dari Puslabfor Mabes Polri untuk membantu proses penyelidikan,” ujar Bestiana, Senin (26/5/2025).
Peristiwa tersebut bermula ketika dua bocah yang merupakan kakak beradik itu dilaporkan hilang setelah berpamitan kepada orang tua mereka untuk pergi ke kebun. Sekitar dua hari kemudian, tepatnya pada Rabu malam, 14 Mei 2025, keduanya ditemukan tak bernyawa di dasar jurang sebuah area perkebunan, hanya sekitar 300 meter dari rumah mereka di Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara.
Kondisi jenazah korban yang mengenaskan menguatkan dugaan bahwa mereka menjadi korban kekerasan atau bahkan pembunuhan. Polisi menyebutkan, sebanyak 21 orang saksi telah dimintai keterangan, mayoritas dari mereka merupakan warga sekitar lokasi kejadian.
“Sudah 21 saksi kami periksa, kebanyakan merupakan warga sekitar tempat tinggal korban,” jelas Kapolres.
Namun demikian, hingga saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini. Kepolisian masih mendalami motif dan mencari petunjuk kuat yang dapat mengarah pada pelaku.
“Untuk saat ini, belum bisa kami simpulkan motifnya. Penyelidikan masih berjalan dan kami belum menetapkan siapa pun sebagai tersangka,” ungkap AKBP Bestiana.
Pihak kepolisian juga terus melakukan pemantauan di lapangan serta berkoordinasi dengan pihak keluarga korban. Upaya pengumpulan barang bukti tambahan serta pemeriksaan forensik menjadi fokus utama dalam beberapa hari ke depan.
Kematian dua anak yang masih berusia belia ini mengguncang masyarakat setempat. Warga berharap aparat penegak hukum dapat segera mengungkap pelaku dan motif di balik peristiwa keji tersebut, demi mendapatkan keadilan bagi keluarga yang ditinggalkan.[]
Putri Aulia Maharani