JAKARTA – Insiden kecelakaan kembali terjadi di ruas Jalan Tol Jakarta–Tangerang (Janger). Sebuah truk dilaporkan menabrak beton pembatas jalan di sekitar Km 23 arah Bitung, tepatnya di bahu luar jalan. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (11/06/2025) pukul 05.49 WIB dan segera mendapat penanganan dari petugas lapangan.
Informasi kecelakaan pertama kali disampaikan oleh PT Jasamarga melalui akun resmi X (dahulu Twitter). Jasamarga mengonfirmasi bahwa truk yang terlibat kehilangan kendali hingga akhirnya menabrak beton pembatas jalan.
“#Kecelakaan_Janger Karawaci Km 23 arah Bitung, melibatkan kendaraan Truk menabrak beton pembatas jalan di bahu luar/kiri,” tulis Jasamarga dalam unggahan resminya, Rabu (11/06/2025).
Petugas segera dikerahkan ke lokasi untuk menangani dampak kecelakaan sekaligus memastikan arus lalu lintas tetap terkendali. Belum ada informasi lebih lanjut terkait korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. Namun, insiden ini menjadi pengingat bahwa kecelakaan di tol masih kerap terjadi, terutama pada jam-jam rawan seperti dini hari hingga pagi hari.
“Dalam penanganan petugas. 05.43 WIB,” lanjut Jasamarga dalam laporan singkatnya.
Selain informasi mengenai kecelakaan, Jasamarga juga menyampaikan adanya kegiatan pemasangan rambu contraflow di ruas lain, yakni di lajur kanan setelah Underpass Tomang menuju Kebon Jeruk Km 03+400. Pengendara diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi petunjuk yang ada.
“#Tol_Janger HATI-HATI di Setelah Underpass Tomang – Kb Jeruk KM 03+400, ada Pemasangan Rambu CONTRAFLOW di lajur kanan,” tulis akun tersebut dalam unggahan terpisah.
Kejadian ini menjadi salah satu dari rangkaian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan tol, yang kerap dipicu oleh kelelahan pengemudi, kurangnya antisipasi, atau kelalaian dalam berkendara. Kecepatan tinggi yang umum terjadi di jalan bebas hambatan juga memperbesar risiko kecelakaan jika tidak disertai dengan konsentrasi penuh dan kondisi kendaraan yang layak.
Dalam konteks ini, penting bagi para pengemudi, terutama kendaraan berat seperti truk, untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan. Pemeriksaan rem, tekanan ban, serta istirahat cukup bagi pengemudi menjadi faktor krusial demi mencegah insiden yang tidak diinginkan.
Pihak kepolisian dan pengelola jalan tol juga diharapkan meningkatkan patroli dan pengawasan, terutama di titik-titik rawan kecelakaan. Sementara itu, edukasi kepada pengemudi mengenai keselamatan berkendara tetap menjadi langkah penting jangka panjang. []
Diyan Febriana Citra.