Jakarta Selatan Keruk Kali Sepanjang 281 Meter

Jakarta Selatan Keruk Kali Sepanjang 281 Meter

JAKARTA — Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengambil langkah konkret dalam menangani banjir yang kerap melanda wilayah Cilandak Timur dengan memulai pengerukan Kali Krukut di segmen Jalan NIS, Pasar Minggu. Langkah ini merupakan bagian dari upaya sistematis dan berkelanjutan untuk mengurangi risiko banjir yang selama ini menjadi masalah tahunan di kawasan tersebut.

Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar, menjelaskan bahwa lokasi tersebut termasuk dalam zona rawan genangan, sehingga menjadi prioritas dalam program pengendalian banjir tahun ini.

“Kali Krukut ini rawan genangan. Hujan sebentar saja, air sudah naik. Jadi kami prioritaskan spot seperti ini untuk cegah banjir,” ujar Anwar, Senin (16/06/2025).

Pengerukan kali yang mencapai panjang 281 meter ini juga dilakukan dengan menyesuaikan kondisi lapangan, terutama karena penyempitan yang terjadi akibat permukiman padat di sekitar bantaran sungai.

Selain pengerukan, Anwar menyebutkan rencana jangka menengah lain seperti normalisasi waduk dan pembangunan setu tambahan di wilayah hulu seperti Jagakarsa. Hal ini diharapkan dapat membantu mengatur aliran air sebelum mencapai kawasan padat penduduk.

“Bila perlu kita buat lagi setu tambahan yang ada di hulunya di Jagakarsa dan sekitarnya,” tambah Anwar.

Dari sisi pelaksana teknis, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan, Santo, menyatakan bahwa pengerjaan ini ditargetkan selesai dalam dua bulan. Proses ini menjadi bagian dari proyek terpadu yang telah berjalan di berbagai lokasi, termasuk Kali Grogol, Kali Cideng, dan Waduk Ragunan.

“Target dua bulan. Kita pasti punya target karena masih banyak tempat lain yang perlu dikerjakan. Harus diratakan ke semua kecamatan,” jelas Santo.

Untuk mendukung pengerjaan, SDA mengerahkan tiga unit ekskavator, satu ekskavator vertikal, dan sepuluh dump truck untuk mempercepat pengangkutan sedimen. Proses ini juga diharapkan memberikan dampak positif jangka pendek bagi warga yang selama ini terdampak langsung oleh banjir musiman.

Masalah banjir di kawasan tersebut sempat menjadi perhatian publik setelah Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, meninjau langsung lokasi pada Februari 2025. Ia mengaku terkejut melihat tinggi genangan air yang bisa mencapai dua meter.

“Woh tadi saya lihat, banjir bisa 2 meter. Waduh. Saya bilang, kaget juga kalau daerah sini banjir 2 meter,” ujar Rano saat itu.

Rano juga menyinggung pentingnya relokasi sebagai solusi jangka panjang, meski menyadari bahwa tantangan terbesar justru terletak pada sosialisasi dan penerimaan warga.

“Warga itu sudah lelah dengan banjir tahunan. Tapi relokasi bukan soal bangun rusun saja, sosialisasi dan kesiapan warga juga penting,” tegasnya.

Dengan pengerjaan yang kini tengah berlangsung, diharapkan kawasan Cilandak Timur dapat segera terbebas dari banjir berulang, dan warganya bisa kembali menjalani kehidupan dengan rasa aman saat musim hujan tiba. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional