Sirene Berbunyi di Israel, Serangan Rudal Iran Teridentifikasi

Sirene Berbunyi di Israel, Serangan Rudal Iran Teridentifikasi

TEL AVIV — Sirene serangan udara kembali terdengar di Tel Aviv dan sejumlah wilayah utara Israel pada Selasa (17/6), sebagai peringatan atas gelombang rudal yang diluncurkan dari Iran. Ketegangan antara kedua negara terus memuncak dalam beberapa hari terakhir, memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik di kawasan Timur Tengah.

“Beberapa saat yang lalu, sirene berbunyi di beberapa wilayah di Israel setelah teridentifikasinya rudal yang diluncurkan dari Iran ke Negara Israel,” demikian pernyataan militer Israel sebagaimana dikutip oleh kantor berita AFP.

Laporan menyebutkan bahwa ini merupakan peringatan sirene ketujuh yang terdengar sejak Senin (16/6), menandai intensitas serangan yang semakin meningkat. Militer Israel mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil mencegat sebagian besar rudal yang mengarah ke wilayahnya.

“Sistem pertahanan beroperasi untuk mencegat ancaman,” jelas pihak militer, seperti diberitakan CNN.

Sebagai respons atas serangan tersebut, Israel mengklaim telah melancarkan serangan balasan ke wilayah Iran, menargetkan fasilitas militer, termasuk lokasi penyimpanan rudal dan drone. Beberapa media Iran melaporkan bahwa terjadi ledakan di kota Isfahan, yang diketahui menjadi lokasi penting bagi fasilitas nuklir negara tersebut.

Iran menuding serangan terbaru Israel menyasar sejumlah area strategis, termasuk markas dinas intelijen Mossad dan pangkalan udara militer. Pemerintah Iran menyatakan bahwa tindakan Israel telah menimbulkan kerusakan signifikan di berbagai titik keamanan nasional mereka.

Sementara itu, jumlah korban akibat konflik ini terus bertambah. Menurut laporan terakhir hingga Minggu (15/6), serangan Israel telah menyebabkan sedikitnya 224 warga Iran tewas dan lebih dari 1.200 lainnya mengalami luka-luka. Di antara korban yang tewas terdapat perwira tinggi militer dan ilmuwan nuklir.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan rentetan rudal yang menewaskan sedikitnya 24 warga Israel serta melukai 592 orang lainnya. Kondisi darurat pun diberlakukan di beberapa kota besar, sementara pemerintah negara-negara Eropa seperti Ceko dan Slovakia telah mengevakuasi ratusan warganya dari wilayah Israel.

Ketegangan ini memunculkan kekhawatiran internasional akan meluasnya konflik ke negara-negara tetangga serta potensi gangguan terhadap stabilitas global, terutama terkait pasokan energi dunia.[]

Putri Aulia Maharani

Internasional