JAKARTA, 21 Juni 2025 — Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik akibat konflik bersenjata dengan Israel, pemerintah Iran mengambil langkah strategis guna melindungi kelangsungan distribusi minyak mentahnya. Salah satu taktik utama yang diterapkan adalah mengalihkan sebagian besar armada penyimpanan minyak terapung ke wilayah perairan yang lebih dekat dengan Tiongkok.
Informasi ini disampaikan oleh perusahaan analitik dan pelacakan kapal, Vortexa, yang mencatat bahwa sekitar 40 juta barel minyak mentah Iran sebelumnya disimpan di atas 36 kapal tanker. Kini, sebagian besar dari armada tersebut telah bergeser ke wilayah timur, dengan sekitar 10 kapal yang membawa 8 juta barel minyak mentah kini berlabuh di lepas pantai Tiongkok.
Vortexa menambahkan bahwa sekitar 12 juta barel lainnya yang sebelumnya berada di kawasan Teluk Persia pada awal bulan ini, tidak lagi terpantau posisinya secara akurat. Hal ini menunjukkan tingkat kehati-hatian Iran dalam mengelola data pergerakan logistik minyaknya di tengah situasi politik yang sensitif.
“Iran telah memindahkan barel-barel ini ke arah timur bahkan tanpa pesanan pasti untuk menempatkan barel-barel tersebut secara strategis lebih dekat ke pembeli akhir di saat risiko geopolitik meningkat,” ujar Emma Li, analis pasar senior Vortexa untuk Tiongkok.
Dengan mendekatkan titik simpan minyak ke kawasan konsumen utama seperti Tiongkok, Iran dinilai mampu mengurangi potensi gangguan distribusi selama dua pekan, seandainya eskalasi konflik semakin parah. Strategi ini juga memberikan fleksibilitas bagi Iran untuk segera menyalurkan pasokan apabila permintaan tiba-tiba meningkat.
Langkah tersebut menjadi penting mengingat Iran saat ini tengah menghadapi berbagai tekanan, termasuk sanksi ekonomi dari Amerika Serikat yang diberlakukan kembali sejak 2018 akibat program nuklirnya. Di tengah tantangan tersebut, Iran tercatat memproduksi sekitar 2,2 juta barel minyak per hari sepanjang pekan ini, sebuah pencapaian tertinggi dalam lima minggu terakhir, menurut data Kpler, perusahaan penyedia informasi energi.
Sementara itu, ekspor harian Iran tercatat stabil sepanjang tahun ini, berada di kisaran 1,7 juta barel per hari, berdasarkan laporan Badan Energi Internasional (IEA). Meskipun menghadapi berbagai rintangan, Iran tampak berusaha keras menjaga kestabilan produksi dan distribusi minyak, yang menjadi tulang punggung ekonomi nasionalnya.
Langkah Iran mengelola risiko dengan memindahkan armada tanker bayangan ke wilayah yang lebih aman mencerminkan pentingnya posisi negara tersebut dalam lanskap energi global, sekaligus menandai babak baru dalam dinamika ekspor energi di tengah konflik kawasan Timur Tengah.[]
Putri Aulia Maharani