Pesawat Saudi Airlines Diteror Bom, TNI Segera Amankan 376 Penumpang

Pesawat Saudi Airlines Diteror Bom, TNI Segera Amankan 376 Penumpang

JAKARTA – Situasi darurat terjadi di langit Indonesia pada Sabtu (21/6/2025), saat pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5688 terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, menyusul laporan dugaan ancaman bom di dalam pesawat. Tindakan cepat diambil oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama sejumlah instansi terkait untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang.

Informasi pertama mengenai dugaan ancaman bom diterima sekitar pukul 08.55 WIB dari AirNav Kualanamu. Pilot pesawat yang melayani rute Jeddah–Muscat–Surabaya tersebut segera menghubungi menara pengawas dan meminta izin untuk melakukan pendaratan darurat. Pukul 09.27 WIB, pesawat berhasil mendarat dengan aman dan diarahkan ke jalur taxiway A5 guna menghindari keramaian area terminal.

Pesawat yang membawa total 376 orang, terdiri atas 196 penumpang laki-laki, 180 perempuan, dan 10 kru, langsung dievakuasi ke terminal bandara. Prosedur pemeriksaan ketat pun dilakukan terhadap seluruh penumpang oleh aparat gabungan TNI, Polri, serta otoritas keamanan bandara.

Komando pengamanan di lapangan melibatkan Lanud Soewondo dan tim penjinak bahan peledak (jihandak) dari Kodam I/Bukit Barisan, dibantu oleh personel Brimob Polda Sumatera Utara. Seluruh bagian pesawat dan barang-barang bawaan penumpang disterilkan guna memastikan tidak ada bahan berbahaya yang tertinggal.

Sebagai bagian dari pengamanan lanjutan, seluruh penumpang ditempatkan sementara di tiga hotel yang berada di sekitar area bandara. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kondisi para penumpang dalam keadaan selamat.

“Hingga pukul 18.30 WIB, seluruh penumpang telah berhasil diamankan dan ditempatkan di tiga hotel sekitar bandara. Proses pemeriksaan terhadap pesawat telah selesai dilakukan dan hasilnya dinyatakan aman. Namun, pemeriksaan terhadap seluruh barang bawaan masih terus berlangsung,” ungkap Kristomei dalam pernyataan resminya di Jakarta.

Dalam operasi ini, Kodam I/Bukit Barisan mengerahkan satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Yonkav 6/Naga Karimata, satu SST Jihandak dari Yonzipur 1/DD, serta unit Kopasgat TNI Angkatan Udara dan personel Gegana Brimob Polda Sumut.

Langkah yang diambil TNI ini merupakan bagian dari pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 yang merupakan perubahan atas UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Salah satu fungsi utama OMSP adalah untuk menangani dan mengatasi ancaman terorisme yang mengganggu keamanan nasional.

Hingga berita ini disusun, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai asal usul atau motif ancaman bom tersebut. Namun, pihak berwenang menyatakan situasi telah terkendali dan investigasi masih terus berlanjut.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional