JAKARTA – Pemerintah Qatar menyampaikan kecaman tegas terhadap serangan rudal yang diluncurkan Iran dan menghantam Pangkalan Udara Al Udeid, markas utama militer Amerika Serikat (AS) di kawasan Teluk. Meski menganggap serangan itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan nasional, Qatar memilih merespons dengan pendekatan rasional dan hati-hati.
Dalam pernyataan resmi yang dikutip dari Al Jazeera pada Selasa (24/6/2025), Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menegaskan bahwa Doha tidak terburu-buru dalam memberikan reaksi militer.
“Qatar telah mempertimbangkan berbagai kemungkinan respons terhadap serangan Iran ke Pangkalan Al Udeid, namun kami tetap bertindak berdasarkan akal sehat dan kehati-hatian,” ungkap Sheikh Mohammed.
Ia juga menyatakan bahwa serangan tersebut menjadi ujian bagi ketahanan dan solidaritas nasional. “Kami ingin menyampaikan pesan bahwa Qatar mampu melindungi wilayah, rakyat, serta semua penduduk yang tinggal di negara ini. Kami berdiri bersatu menghadapi serangan ini,” tambahnya.
Serangan terhadap pangkalan militer AS tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel yang telah berlangsung lebih dari 12 hari dan menyebabkan ratusan korban jiwa. Meskipun Iran mengklaim bahwa serangan itu bukan ditujukan kepada Qatar secara langsung, melainkan sebagai balasan terhadap serangan AS ke situs nuklir mereka, pemerintah Qatar tetap mengecam pelanggaran tersebut.
Sumber diplomatik menyebutkan bahwa Iran sempat mengirim peringatan terlebih dahulu kepada otoritas Qatar dan AS sebelum peluncuran rudal. Namun, langkah tersebut tidak cukup untuk meredakan ketegangan diplomatik yang muncul akibat insiden itu.
Di tengah situasi yang kompleks, Qatar terus memainkan peran penting sebagai mediator regional. Presiden AS Donald Trump menyampaikan apresiasinya terhadap peran Doha dalam membantu tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran, yang diumumkan hanya beberapa jam setelah serangan ke Al Udeid.
“Qatar tetap menjadi mitra strategis dan memainkan peran utama dalam upaya perdamaian,” ujar Trump melalui pernyataan di platform Truth Social.
Langkah Qatar dalam mengedepankan diplomasi damai di tengah konflik kembali menegaskan posisinya sebagai aktor penting dalam penyelesaian sengketa regional, termasuk dalam konflik Teluk, mediasi Hamas-Israel, dan pembicaraan nuklir Iran.[]
Putri Aulia maharani