Toko Online Kena Pajak: Israel Salurkan Ratusan Juta Dolar

Toko Online Kena Pajak: Israel Salurkan Ratusan Juta Dolar

JAKARTA – Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan regulasi baru yang ditujukan untuk sektor perdagangan digital. Aturan tersebut akan mewajibkan platform e-commerce, baik dalam maupun luar negeri, untuk melakukan pemotongan pajak secara langsung dari pendapatan para penjual yang menggunakan layanan mereka.

 

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat basis pajak nasional, terutama di tengah meningkatnya transaksi digital pascapandemi. Dengan mekanisme ini, pemotongan pajak akan dilakukan secara otomatis oleh pihak platform, sehingga diharapkan memudahkan proses pelaporan dan meningkatkan kepatuhan para pelaku usaha daring terhadap kewajiban perpajakan.

“Ini menjadi bagian dari transformasi digital sekaligus reformasi perpajakan. Pemerintah ingin memastikan setiap pelaku usaha yang memperoleh penghasilan dari kegiatan online turut berkontribusi terhadap penerimaan negara,” ujar seorang pejabat di Kementerian Keuangan yang enggan disebutkan namanya.

 

Sementara itu, di kancah internasional, ketegangan antara Israel dan Iran kembali menyedot perhatian dunia. Konflik militer yang terjadi beberapa waktu terakhir tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik yang meluas, tetapi juga membebani ekonomi negara-negara yang terlibat secara langsung, khususnya Israel.

Dikutip dari berbagai sumber internasional, biaya serangan yang dilancarkan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran dilaporkan mencapai sekitar 200 juta dolar AS per hari. Jika dikonversi ke mata uang rupiah, jumlah ini setara dengan lebih dari Rp3,2 triliun per hari. Anggaran tersebut mencakup operasi militer udara, peluncuran rudal presisi, dan penggelaran logistik tempur lainnya di kawasan sensitif.

Para analis menilai bahwa biaya tinggi ini dapat memengaruhi stabilitas fiskal Israel dalam jangka menengah, terlebih jika konflik berkepanjangan. Selain beban ekonomi, risiko geopolitik di kawasan Timur Tengah pun dikhawatirkan akan meningkat, mengingat keterlibatan kekuatan regional dan global dalam dinamika konflik tersebut.

Kombinasi antara tekanan fiskal domestik di Indonesia dan instabilitas global akibat konflik Israel-Iran menunjukkan pentingnya strategi ekonomi yang adaptif, transparan, dan berorientasi jangka panjang di tengah kondisi dunia yang semakin kompleks.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional