JAKARTA – Para menteri luar negeri negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyambut baik tercapainya gencatan senjata antara Iran dan Israel yang mulai berlaku pada 24 Juni 2025. Pernyataan ini disampaikan dalam keterangan resmi ASEAN yang diterima di Jakarta, Kamis (26/6), menyusul meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah dalam dua pekan terakhir.
Dalam pernyataan bersama tersebut, ASEAN menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik yang terjadi sejak 13 Juni, saat Israel melancarkan serangan terhadap sejumlah target di Iran dengan dalih menghentikan program nuklir rahasia. Konflik kemudian berlanjut dengan aksi saling serang antara kedua negara, melibatkan wilayah dan aset strategis, termasuk pangkalan militer Amerika Serikat di kawasan.
“Kami mendesak semua pihak untuk menghormati gencatan senjata dan menahan diri dari tindakan yang dapat memperburuk situasi,” demikian kutipan dari pernyataan resmi ASEAN.
ASEAN juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil selama konflik, sesuai dengan prinsip-prinsip hukum humaniter internasional serta resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan. Mereka menyerukan agar semua pihak yang terlibat mematuhi kewajiban internasional dalam konflik bersenjata.
Lebih lanjut, negara-negara anggota ASEAN menyatakan dukungan terhadap berbagai inisiatif internasional yang bertujuan meredakan ketegangan di kawasan. Dukungan tersebut mencakup upaya diplomatik yang dipimpin oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa guna memfasilitasi dialog yang konstruktif dan mengarah pada solusi damai jangka panjang.
“Stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah merupakan kepentingan bersama komunitas internasional,” tegas ASEAN.
Pernyataan ini mencerminkan posisi ASEAN yang konsisten dalam mendorong penyelesaian damai terhadap konflik bersenjata, serta komitmen terhadap multilateralisme dan kerja sama internasional dalam menghadapi krisis global.[]
Putra Aulia Maharani