Investasi Cerdas: 8 Saham untuk Keuangan Pensiun

Investasi Cerdas: 8 Saham untuk Keuangan Pensiun

JAKARTA – Konsep pensiun kini mengalami pergeseran makna. Tidak lagi semata-mata soal memasuki usia senja, pensiun kini dipandang sebagai tahap baru dalam kehidupan, di mana seseorang dapat mengatur ulang prioritas hidup tanpa bergantung pada pekerjaan penuh waktu. Banyak individu memilih pensiun dini pada usia 40-an atau 50-an demi mengejar kebebasan finansial, mengembangkan bisnis sendiri, menikmati perjalanan, hingga berkontribusi di bidang sosial.

Namun, memilih berhenti bekerja lebih awal tentu memerlukan kesiapan finansial yang matang. Idealnya, seseorang yang pensiun telah memiliki dana yang cukup untuk menopang hidup dalam jangka panjang, tanpa harus terus bekerja aktif. Dalam konteks ini, strategi pengelolaan dana pensiun menjadi krusial agar nilainya tidak cepat tergerus oleh inflasi ataupun gaya hidup yang tidak terkontrol.

Salah satu instrumen yang banyak direkomendasikan sebagai sumber pendapatan pasif bagi para pensiunan adalah dividen saham. Pendapatan dari dividen dianggap efektif karena mampu memberikan aliran dana rutin tanpa harus menjual aset investasi. Akan tetapi, pemilihan saham dividen bagi pensiunan tidak boleh sembarangan. Fokus utama sebaiknya pada stabilitas perusahaan, konsistensi pembayaran dividen, dan imbal hasil (yield) yang masuk akal secara jangka panjang.

Pakar menyarankan agar pensiunan menghindari saham yang menawarkan dividen tinggi namun tidak berkelanjutan, karena bisa menyimpan risiko tersembunyi. Sebaliknya, saham dengan kapitalisasi besar yang telah terbukti mampu membagikan dividen secara konsisten dan stabil cenderung lebih aman sebagai sumber penghasilan rutin.

Tim riset Indonesia mencatat bahwa beberapa emiten di Bursa Efek Indonesia memiliki reputasi baik dalam membagikan dividen, bahkan tercatat mengalami peningkatan yield dari tahun ke tahun. Saham-saham semacam ini dinilai cocok sebagai bagian dari portofolio dana pensiun karena selain menawarkan keuntungan pasif, nilainya relatif stabil dan tidak mudah terpengaruh gejolak jangka pendek.

Dalam jangka panjang, mengandalkan dividen sebagai penghasilan pasif memungkinkan pensiunan tetap memperoleh aliran dana secara berkala, sekaligus menjaga nilai pokok investasi agar tetap tumbuh atau setidaknya tidak terdepresiasi secara signifikan.

Dengan perencanaan yang matang serta pemilihan instrumen yang tepat, fase pensiun dapat menjadi periode yang tidak hanya tenang secara finansial, tetapi juga produktif secara pribadi.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional