Waspada: Bahaya Mengintai Saat Tidur Siang di Jam Ini

Waspada: Bahaya Mengintai Saat Tidur Siang di Jam Ini

JAKARTA — Tidur siang sering dianggap sebagai kebiasaan yang menyehatkan dan menyegarkan tubuh di tengah hari. Namun, studi berskala besar dari Sekolah Kedokteran Harvard dan Rumah Sakit Umum Massachusetts menunjukkan bahwa kebiasaan ini bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang lebih serius terutama jika dilakukan secara berlebihan atau tidak teratur.

Penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini mengamati lebih dari 86.000 orang dewasa dengan usia rata-rata 63 tahun selama 11 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, tercatat sebanyak 5.819 peserta meninggal dunia. Para peneliti menemukan adanya keterkaitan signifikan antara pola tidur siang tertentu dan peningkatan angka kematian akibat berbagai sebab, bahkan setelah memperhitungkan faktor risiko seperti indeks massa tubuh, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, serta kualitas tidur malam.

Menurut peneliti utama, Chenlu Gao, PhD, tidur siang yang berlangsung terlalu lama, dilakukan secara tidak teratur, atau terlalu sering dapat menjadi pertanda menurunnya kondisi kesehatan secara umum. “Temuan kami menunjukkan bahwa pola tidur siang tertentu dapat menjadi indikator awal dari penurunan kesehatan yang lebih luas,” ujarnya seperti dikutip oleh Medscape Medical News.

Gao menjelaskan bahwa tidur siang di luar batas waktu wajar misalnya lebih dari 30 menit atau terjadi antara pukul 11.00 hingga 15.00 secara acak berpotensi mengganggu ritme sirkadian tubuh. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan gangguan metabolisme, peningkatan tekanan darah, dan memicu penyakit kardiovaskular.

Dalam studi pendukung yang diterbitkan Harvard Heart Letter tahun 2022, tercatat bahwa individu yang sering tidur siang memiliki peningkatan risiko hipertensi sebesar 12 persen dan risiko stroke hingga 24 persen. Ini menunjukkan bahwa tidur siang bukanlah kebiasaan yang sepenuhnya bebas risiko.

Meski begitu, bukan berarti tidur siang harus dihindari sepenuhnya. Para peneliti menyarankan agar tidur siang dilakukan dengan durasi singkat antara 15 hingga 30 menit, dan pada waktu yang konsisten setiap hari idealnya sebelum pukul 15.00. Jika rasa kantuk yang berlebihan di siang hari disertai kelelahan di malam hari, hal itu bisa menandakan adanya gangguan tidur yang mendasari dan perlu mendapat penanganan medis.

Studi ini juga menekankan pentingnya tidak hanya fokus pada durasi tidur malam, tetapi juga mempertimbangkan kualitas dan waktu tidur siang sebagai bagian dari keseluruhan pola tidur seseorang.

Sebagai catatan, meskipun temuan ini menawarkan wawasan penting, masyarakat tetap disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan tenaga medis profesional apabila mengalami gangguan tidur yang konsisten.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional