JAKARTA – Indonesia kembali kehilangan salah satu tokoh penting di dunia bisnis dan politik. Murdaya Widyawimarta Poo, konglomerat senior sekaligus tokoh pengusaha terkemuka, meninggal dunia pada Senin, 7 April 2025, pukul 13.57 waktu Singapura, pada usia 84 tahun. Kabar duka ini menjadi sorotan nasional, terutama karena pengaruh besar almarhum dalam dunia bisnis Indonesia.
Murdaya Poo dikenal sebagai tokoh di balik Lyman Group, sebuah konglomerasi besar yang memiliki bisnis inti di sektor kayu, properti, dan perkebunan sawit. Tak hanya itu, ia juga merupakan pendiri Pondok Indah Group yang mengelola beberapa pusat perbelanjaan prestisius di Jakarta.
Menurut data Forbes, kekayaan Murdaya Poo mencapai USD 1,2 miliar atau setara Rp 20,8 triliun, menempatkannya di posisi ke-2.638 orang terkaya dunia dan urutan ke-45 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2024. Selain bisnis, Murdaya juga pernah aktif di dunia politik dan organisasi sosial keagamaan seperti Walubi, yang turut berduka atas kepergiannya.Dua mal ternama di Jakarta menjadi bagian dari warisan bisnis almarhum:
1. Pondok Indah Mall (PIM)
PIM adalah salah satu ikon pusat belanja mewah di Jakarta Selatan. Dikembangkan oleh PT Metropolitan Kentjana Tbk, perusahaan yang didirikan Murdaya pada 29 Maret 1972.
Awalnya hanya terdiri dari satu bangunan (PIM 1) pada tahun 1991, kini telah berkembang menjadi PIM 1, PIM 2, dan PIM 3 (Street Gallery)—yang memfokuskan tenant pada makanan dan lifestyle.
2. Puri Indah Mall
Mal ini berada di bawah naungan PT Antilope Madju Puri Indah, bagian dari Pondok Indah Group. Sama seperti PIM, Puri Indah Mall dikenal sebagai salah satu pusat belanja elit di Jakarta Barat yang terus berkembang dan menjadi favorit warga kelas menengah atas.
Kedua pusat perbelanjaan ini menjadi simbol keberhasilan bisnis Murdaya dalam sektor properti ritel modern dan masih beroperasi hingga saat ini sebagai destinasi belanja dan hiburan masyarakat urban.
Kepergian Murdaya Widyawimarta Poo merupakan kehilangan besar bagi Indonesia, terutama di bidang ekonomi dan filantropi. Jejak kontribusinya terhadap pengembangan industri dan properti Indonesia akan terus dikenang. Ia tidak hanya meninggalkan kekayaan dalam bentuk materi, tetapi juga warisan inspiratif dalam membangun bisnis berkelas internasional dari tanah air.[]
Putri Aulia Maharani