ADVERTORIAL – Desa Pela yang terletak di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan desa tempat ‘bersarangnya’ hewan endemik, yakni ikan pesut Sungai Mahakam. Di perairan Sungai Pela menuju Danau Semayang, ikan pesut sering muncul ke permukaan. Itu jadi daya tarik wisata bagi desa. Tahun 2023 ini, Pemerintah Desa Pela menambah nilai daya tarik wisata tersebut dengan membangun Panggung Budaya.
Selain menjadi ikon wisata hewan endemik di Kukar, Desa Pela juga memiliki panorama yang indah, terutama di sepanjang aliran sungai Pela. Tak hanya mengandalkan eksistensi ikan pesut dan keindahan panorama sungai, pemerintah desa setempat terus berupaya dipersolek dengan membangun sejumlah fasilitas pendukung wisata, di antaranya Panggung Budaya yang lokasinya direncanakan berdekatan dengan Danau Semayang.
Desa ini ditetapkan menjadi desa wisata dan meraih peringkat tiga nasional pada ajang Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 oleh Kementerian Pariwisata. Desa tersebut memiliki beberapa unggulan salah satunya yakni hewan endemi Kalimantan Timur (Kaltim) yakni, Pesut Mahakam. Tak hanya itu, Desa Wisata Pela juga mempunyai berbagai macam agenda festival danau yang digelar secara rutin setiap tahun seperti memancing, kuliner, dan lomba dayung.
“Kami Pemerintah Desa berencana akan membangun panggung budaya sepanjang 10 meter dengan lebar 5 meter akan dibangun di tepi danau Desa Pela di tahun 2023 ini dengan pembangunan jalan atau jembatan untuk tembus ke panggung. Selain itu, fasilitas umum seperti toilet umum juga akan dibangun sebanyak dua unit nantinya,” kata Kepala Desa Pela, Sofian Noor kepada awak media, Rabu (05/04/2023).
Ketua Kelompok Desa Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela Alimin menambahkan bahwa pembangunan panggung budaya di tepi danau Desa Pela tersebut difasilitasi oleh Dinas Pariwisata Kaltim. Untuk panggung budaya ini nanti digunakan oleh wisatawan untuk melihat keindahan terbenamnya matahari di tepi danau.
“Jika beruntung, wisatawan juga bisa melihat langsung hewan mamalia air tawar yang sedang melintas. Dan panggung budaya ini bakal menghadap danau untuk melihat sunset dan memantau pesut,” tutur Alimin.
Penulis: Yuliani Ramadhani | Penyunting: Agus P. Sarjono