PONTIANAK (Prudensi.com)-Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji kembali akan menyurati Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI agar penerbangan internasional di Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya kembali dibuka. Salah satu rute penerbangan yang menurutnya harus segera dibuka adalah Pontianak-Kuching dan sebaliknya.
Seperti diketahui, sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, penerbangan internasional di Bandara Internasional Supadio telah dihentikan. Sampai saat ini, meski kasus Covid-19 sudah melandai, dan tidak ada lagi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), belum ada satupun rute penerbangan internasional yang kembali dibuka.
“Saya sudah surati (Kemenhub) minta segera dinormalisasi penerbangan Kuching-Pontianak, Pontianak-Kuching, karena kunjungan wisatawan di Kalbar tahun lalu itu trennya lebih banyak dari Malaysia. Dan kita memang berharap itu. Karena wisatawan-wisatawan (asing) yang ke Malaysia itu banyaknya lanjut (berkunjung) ke Kalbar. Itu saya harapkan supaya cepat (dinormalisasi),” ungkapnya kepada awak media, Kamis (4/5).
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar sudah pernah menyurati Kemenhub terkait hal itu. Midji-sapaan karibnya berencana akan menyurati kembali. “Mungkin kami akan menyurati kembali Kementerian Perhubungan,” ucapnya.
Sementara soal telah dibukanya penerbangan langsung dari Jakarta ke Kuching atau sebaliknya, menurutnya tak akan terlalu berpengaruh terhadap Kalbar. Apalagi saat ini pemerintah Indonesia tengah gencar mengajak masyarakat agar cukup berobat di dalam negeri. Karena dari sisi keahlian, dan fasilitas, Indonesia dinilai tak kalah dengan negeri jiran.
“Kalau menurut saya tidak (berpengaruh). Apalagi sekarang, kita berupaya agar orang tak berobat ke luar, bagaimana berobat di sini saja (dalam negeri). Untuk perawatan mata dan gigi (misalnya) kita (sudah) bagus-bagus, masa orang Malaysia, perawatan gigi saja ke sini (Kalbar). Saya tanya beberapa dokter gigi mengaku kalau pasiennya banyak dari Malaysia,” ujarnya.
Kemudian selain penerbangan internasional, Midji juga meminta pemerintah pusat melakukan peningkatan fungsi-fungsi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kalbar. Seperti diketahui, saat ini sudah ada tiga PLBN yang aktif, mulai dari PLBN Aruk di Sambas, PLBN Entikong di Sanggau, dan PLBN Badau di Kapuas Hulu. Bahkan satu PLBN lagi yakni PLBN Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang juga sudah rampung dibangun.
“Ini (PLBN) juga perlu perhatian Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), maupun Perdagangan Luar Negeri. Jangan sampai PLBN dibangun bagus-bagus tapi visi dan misi pembangunan itu tidak tercapai, terutama dari sisi ekonomi. Kalau dari tampilan (bangunan) iya (bagus), tapi ekonominya masih belum memadai. Itu yang kami harapkan,” pungkasnya.(reff)