PROBOLINGGO (Prudensi.Com)-Pemberdayaan Perempuan PGRI Kabupaten Probolinggo menggelar seminar kesehatan dengan tema “Sehat Fisik dan Mental Menuju Guru Handal dan Profesional” di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Sabtu (13/05).
Seminar kesehatan yang diikuti oleh 565 orang anggota PGRI di 24 kecamatan dari berbagai jenjang mulai TK, SD, SMP hingga SMA/SMK di Kabupaten Probolinggo. Hadir sebagai narasumber adalah Kepala Instalasi Paliatif RSU Dr Soetomo Surabaya dr. H. Agus Ali Fauzi, PGD., Pall.,Med (ECU).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi, Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo H Asim dan Ketua APSI Kabupaten Probolinggo Akh. Arief Hermawan.
Ketua Pemberdayaan Perempuan PGRI Kabupaten Probolinggo Melas Hariasih menyampaikan bahwa profesionalisme seorang guru tidak hanya bisa ditunjukkan dengan adanya penguasaan ilmu pengetahuan dan teori pembelajaran saja.
“Untuk bisa melaksanakan tugas pelayanan dengan baik diperlukan kondisi fisik dan mental yang prima. Dibutuhkan kesadaran dari dalam diri tentang pentingnya kesehatan fisik dan mental agar bisa menahbiskan diri sebagai guru handal yang profesional,” ujarnya.
Sementara Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi memberikan apresiasi atas seminar kesehatan yang digelar oleh Pemberdayaan Perempuan PGRI Kabupaten Probolinggo. Sebab kegiatan ini manfaatnya sangat luar biasa sekali bagi para guru yang ada di Kabupaten Probolinggo.
“Guru itu harus semangat serta mempunyai motivasi dan tidak boleh loyo. Kita tidak akan mampu melahirkan seorang generasi yang hebat kalau gurunya saja kurang sehat dan tidak semangat,” katanya.
Lebih lanjut Rozi meminta agar guru menunjukkan performancenya dengan baik. Sebab penampakan dan penampilan itu menunjukkan apa yang ada di diri guru. Oleh karenanya, berangkat ke sekolah harus disertai dengan semangat yang tinggi.
“Guru ini fokusnya adalah pada pembangunan jiwa generasi muda. Kita tidak akan mampu membangun jiwa kalau jiwa kita sendiri tidak baik dan secara fisik tidak baik. Bagaimana orang akan percaya kita kalau performancenya kurang meyakinkan,” jelasnya.
Rozi mengajak agar guru memastikan secara fisik sehat. Jika fisik sehat maka badan akan kuat. Oleh karena itu, ketika diberi kesehatan maka harus dijaga dengan pola makan yang sehat dan gaya hidup yang sehat. Akal yang sehat terletak pada badan yang sehat.
“Ayo niati dengan ibadah mulai berangkat ke sekolah dari rumah. Kita ingin menciptakan generasi yang kuat secara fisik, mental, ilmu dan amalnya. Kita harus bersyukur ditakdir sebagai guru dan pendidik. Satu kebaikan yang kita ajarkan, kemudian ditularkan kepada yang lain, maka itu amalannya tidak akan putus. Profesi guru mempuyai peluang emas untuk mendapatkannya,” tegasnya.
Oleh karena itu, Rozi mengajak agar seorang guru harus menjadi guru yang handal dan professional. “Kita pastikan patut dan layak menjadi guru. Hindari kita melanggar kode etik guru dan kekerasan terhadap anak. Kita mendidik karena hati dan bukan karena sertifikasi,” tambahnya.
Sedangkan Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo H Asim mengaku sangat bersyukur karena guru-guru anggota PGRI di Kabupaten Probolinggo sangat antusias mengikuti penjelasan yang disampaikan oleh narasumber dari awal hingga akhir. Apalagi materi yang disampaikan sangat dibutuhkan dan sangat mengena dengan kebutuhan guru berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Instalasi Paliatif RSU Dr Soetomo Surabaya dr. H. Agus Ali Fauzi, PGD., Pall.,Med (ECU) banyak memberikan motivasi-motivasi kepada guru dalam rangka menciptakan guru yang sehat secara fisik dan mental untuk mendukung guru yang handal dan profesional. (Misbahul).