ADV LIPSUS – Bagi umat muslim, mengurus jenazah adalah kewajiban yang dicukupkan pelaksanaannya, jika ada yang sudah melaksanakan, yang lain dapat tidak serta. Kewajiban ini disebut fardu kifayah, tidak semua orang harus mengurusnya. Selama ini, praktik mengurus jenazah didominasi para orang tua, terkadang sudah sepuh. Sementara pemuda cenderung tidak banyak yang tahu.
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memandang perlu agar pemuda perlu mendapatkan pengenalan bagaimana mengurus jenazah, mulai dari memandikan, mengafani, menyalatkan hingga menguburkan. Karena itu, sejak tahun 2020 lalu, Dispora Kaltim setiap tahun menggelar pelatihan dengan sasaran para pemuda.
Bahri kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim selaku yang membidangi pelatihan ini mengungkapkan, pelaksanaan pelatihan fardu kifayah adalah untuk memberikan pengetahuan pemahaman dan keterampilan kepada generasi muda tentang penyelenggaraan atau pengurusan jenazah.
“Pelatihan tersebut di rasa penting agar pemuda mengetahui bagaimana cara memandikan, mengafankan, menyalatkan dan menguburkan sesuai dengan tuntunan agama Islam,” ujar Bahri dalam wawancaranya dengan media ini, di Ruang Pemberdayaan Pemuda, Kantor Dispora Kaltim, Kompleks Gelanggang Olahraga (GOR) Sempaja, Samarinda, Kamis (08/06/23).
Masalah tata cara penyelenggaraan jenazah, memang cukup sulit ditemui di tengah-tengah masyarakat terutama bagi generasi muda. Zaman sekarang hanya beberapa kalangan generasi muda saja yang peduli terhadap bidang keumatan, terutama penyelenggaraan jenazah.
Akibatnya untuk melaksanakan fardu kifayah, biasanya didominasi oleh para orang tua. Padahal, penyelenggaraan jenazah tidak akan pernah berhenti selama umat Islam masih ada. “Jangan hanya orang-orang tua yang sudah sepuh, minimal anak muda lebih paham untuk membantu ketika ada orang meninggal,” kata Bahri.
Pelatihan tersebut berjalan setiap tahun, bermula pada pandemi corona virus desease 2019 (covid 19) di mana banyak korban yang meninggal dunia, Dispora Kaltim berkeinginan memberikan pemahaman kepada pemuda khususnya mengenai fardu kifayah.
“Tiba tiba orang meninggal. itulah kami punya keinginan untuk memberikan pemahaman fardu kifayah kepada pemuda. Pemuda harus diberitahu bahwa umat sebagai umat Islam penting mengurus jenazah,” kata Bahri. []
Penulis: Hernanda Salsabila Putri | Penulis: Hadi Purnomo