TANJUNGPINANG – Sedikitnya 200 anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu mengikuti sunatan massal gratis yang dihelat oleh Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, di Puskesmas Batu 10, Sabtu (22/6/2024). Sebagaimana dilansir dari Haka, Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Rustam menyampaikan, sunat massal gratis ini dibagi dua tahap. Yang pertama diikuti 100 anak di Puskesmas Batu 10, sedangkan tahap kedua dilakukan pada Rabu (26/6/2024) di Puskesmas Sei Jang.
“Alhamdulillah antusias masyarakat cukup banyak mengikuti program ini. Yang mendaftar di online ada 350 orang, namun hanya 200 orang yang bisa diakomodir,” kata Rustam kepada hariankepri.com.Menurutnya, program khitanan massal yang dilakukan ini, salah satu bentuk perhatian Pemko Tanjungpinang kepada keluarga yang tak mampu, sekaligus menanamkan pendidikan kebersihan sejak usia dini.
“Karena dari segi kesehatan, khitanan sangat dianjurkan, untuk menghindari dari penyakit tumor ganas, infeksi saluran kemih serta menghindari HIV/AIDS,” ujarnya.Ia menambahkan, jika masyarakat melakukan khitanan secara mandiri, biasanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 600 ribu. “Nah dengan adanya kegiatan ini, maka warga tak perlu mengeluarkan biaya,” imbuhnya.
Bahkan, lanjut dia, pada kegiatan ini Pemko Tanjungpinang juga memberikan uang transportasi kepada setiap anak sebesar Rp 100 ribu per orang. “Tahun sebelumnya ada bingkisan berupa kain sarung dan tas sekolah, tapi karena keterbatasan anggaran hanya uang transportasi saja,” tuturnya.
Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Tanjungpinang, Siswati menambahkan, 200 anak yang mengikuti sunat massal ini rata-rata anak yang berusia di atas. Secara medis, ia menambahkan, memang untuk khitanan terhadap kaum Adam tidak ada batas usia. Bahkan yang paling baik untuk melaksanakan sunat itu, ketika masih bayi. “Usia bayi paling dianjurkan karena menghindari adanya komplikasi penyakit terhadap penis,” tukasnya. []
Putri Aulia Maharani