LOMBOK BARAT – Seorang santriwati dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Aziziyah di Lombok Barat , yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh sesama santriwati, dilaporkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Raden Soedjono Selong, Lombok Timur. Sebagaimana dilansir dari SindoNews, Santriwati asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berinisial NI, menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (29/6/2024) kemarin setelah berada dalam kondisi kritis selama 16 hari.
NI sebelumnya dibantu dengan alat ventilator selama masa kritisnya. Menurut laporan, sebelum dirawat di RSUD Dr. Raden Soedjono Selong, NI sempat dilarikan ke sebuah poliklinik dan puskesmas di Lombok Timur. Namun, kondisinya yang terus memburuk memerlukan penanganan yang lebih intensif di rumah sakit. Kasatreskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Purusa Utama, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB.
“Hasil visum tersebut nantinya akan dicocokkan dengan semua hasil pemeriksaan lainnya, termasuk CT scan dan rekam medis, untuk mendapatkan kesimpulan yang jelas dan dapat dipelajari oleh penyidik serta dokter forensic,” jelasnya.
Setelah menjalani proses autopsi, jenazah NI telah dipulangkan ke kampung halamannya di Ende, Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, pihak Pondok Pesantren Al-Aziziyah menyatakan kesediaannya untuk membuka penyelidikan seluas-luasnya kepada aparat penegak hukum terkait kasus ini. Meskipun begitu, pihak ponpes dengan tegas membantah adanya penganiayaan yang terjadi di dalam lingkungan ponpes tersebut. []
Putri Aulia Maharani