SAMARINDA – Pengamat politik Universitas Mulawarman (Unmul) Budiman meminta pemerintah daerah meningkatkan pendidikan politik untuk meningkatkan partisipasi Pilkada 2024, terutama kepada pemuda sebagai pemilih pemula di Kalimantan Timur. Sebagaimana dilansir dari Antara Kaltim, “Pemahaman yang mendalam tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara menjadi kunci peningkatan partisipasi pemilih yang menentukan kualitas pemimpin agar mensejahterakan masyarakat,” kata Budiman di Samarinda, Rabu.
Proses pemilihan kepala daerah sebagai pilihan hidup, menurutnya, sering kali dipengaruhi emosi daripada logika. Dia mengatakan pemilihan pemimpin daerah diibaratkan seperti memilih pasangan hidup. Oleh karena itu, masyarakat pemilih diminta tidak salah pilih karena hajat hidup mereka akan sangat terpengaruh. Budiman menyatakan konsep politik semestinya lebih luas dari kekuasaan karena berisi kebijakan dan program untuk kesejahteraan rakyat. Tapi dalam konteks pemilu, politik sering diterjemahkan dan identik dengan kekuasaan.
Fenomena politik uang, lanjutnya, merupakan fakta di masyarakat yang juga tidak bisa dibiarkan. Penggunaan politik uang berarti mengindikasikan potensi penderitaan kepada rakyat jika calon pemimpin itu terpilih dalam pemilu. “Kita harus belajar dari sejarah bahwa merdeka adalah hak kita. Kita harus memilih pemimpin yang memberikan pendidikan dan pengetahuan, bukan yang hanya menjanjikan uang,” tegasnya.
Budiman mengatakan pemimpin yang baik adalah mereka yang memiliki program kerja konkret dan relevan dengan kondisi lokal. Sebagai contoh, dia menyoroti persoalan infrastruktur dasar yang minim di Kutai Barat berupa jalan-jalan rusak dan perlu perhatian serius dari pemerintah daerah. Akademisi itu juga menyinggung konsep akuntabilitas dalam politik yaitu pemimpin harus bertanggung jawab atas janji-janji mereka dan fokus pada isu-isu sosial yang lebih kompleks. “Pendidikan politik adalah fondasi masa depan yang sejahtera. Mari kita gunakan hak pilih kita dengan bijak untuk menciptakan perubahan positif di Kalimantan Timur,” demikian Budiman.[]
Putri Aulia Maharani