SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng dengan tegas menganulir atau membatalkan poin prestasi dari 69 calon siswa baru yang kedapatan menggunakan piagam palsu untuk mendaftar PPDB SMA/SMK Negeri Jateng 2024 melalui jalur prestasi. Sebagaimana dilansir dari Solopos.com, Dengan pembatalan itu, praktis calon peserta didik (CPD) yang menggunakan piagam palsu hanya bisa mengandalkan nilai rapor semester 1 hingga semester 5 dalam seleksi masuk SMA/SMK negeri.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, mengungkapkan hasil pemeriksaan tim Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) menemukan ada 69 piagam yang diduga palsu, yang digunakan untuk mendaftar PPDB SMA/SMK Negeri Jateng 2024. Puluhan piagam palsu itu digunakan untuk mendaftar di sejumlah SMA dan SMK negeri di Kota Semarang yakni SMAN 3 Semarang, SMAN 1 Semarang, SMAN 5 Semarang, SMAN 6 Semarang, SMAN 14 Semarang, SMKN 6 Semarang, dan SMKN 7 Semarang.
//“Hasil pemeriksaan piagam berjenjang kejuaraan internasional di Malaysia Championship tahun 2022 itu, diragukan keabsahannya, sehingga tidak bisa digunakan dikomponen nilai akhir jalur prestasi,” kata Nana saat menyampaikan hasil pemeriksaan piagam palsu PPDB Jateng 2024 di Gedung A Lantai 2 Gubernur Jateng, Rabu (10/7/2024) petang.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, menjelaskan bila 69 CPD yang kedapatan memakai piagam palsu tersebut masih diproses di sekolah negeri melalui jalur prestasi. Namun, 3 poin prestasi jalur internasional di Malaysia tak bisa dipakai sebagai komponen penambahan nilai. “Masih bisa [daftar atau sekolah di negeri], karena piagam sifatnya kan tambahan [poin]. Jalur prestasi itu utama nilai raport semester 1-5,” terang Uswatun.
Kendati masih bisa diterima melalui jalur prestasi tanpa menambah 3 poin, Uswatun belum bisa memastikan ada berapa CPD dari 69 itu yang bakal lolos atau diterima dalam PPDB SMA/SMK Negeri Jateng 2024. Sebab, tahapan daftar ulang sampai saat ini masih terus berjalan atau baru akan selesai pada 12 Juli 2024.
“Kita belum tahu, karena kan belum semua melakukan daftar ulang. Kami belum bisa sampaikan mana bisa masuk mana tidak, karena belum selesai. Dan sekolah di mana itu tanggung jawab orang tua, tak hanya negeri tapi bisa swasta [bila tak diterima negeri karena 3 poin dianulir]. Pada intinya, mereka [69 CPD] nasibnya tergantung dinilai itu [rapor],” tegasnya.
[]
Putri Aulia Maharani