NUSA PENIDA – Terjadi perkelahian antar warga di Banjar Bodong, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Sabtu (24/8/2024) sekitar pukul 20.30. Di mana salah satu warga yang terlibat perkelahian dan membawa senjata tajam berupa golok tengah dalam pengaruh minuman beralkohol. Sebagaimana dilansir dari Radar Bali, peristiwa itu bermula ketika I Gede Eka Premana Putra asal Bajar Bodong, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida memarkirkan mobilnya di garasi.Kemudian datanglah Kornolis Yimgo Bani, asal Kecamatan Kodi, Sumba Barat Daya menaiki sepeda motor dengan menggeber motor sangat keras.
Melihat hal tersebut, Putra menghampiri Bani ke tempat tinggal Bani untuk menanyakan maksud menggeber motor. ”Awalnya terlapor tidak mengakui sehingga terjadilah adu mulut antara pelapor (Putra, Red) dan terlapor (Bani, Red).
Pada saat terjadi adu mulut, pelapor dipegang oleh teman terlapor dan selanjutnya terlapor mengambil golok dan berkata kepada pelapor bahwa kalau saya tidak dimaafkan tusuk saja saya,” terang Kasi Humas Polres Klungkung Iptu Agus Widiono saat dikonfirmasi, Senin (26/8/2024). Melihat Bani membawa golok, Putra kemudian pergi mencari pamannya dan mengadu tentang permasalahannya dengan Bani. Mendengar hal itu, Paman Putra bersama Putra mendatangi Bani untuk mempertanyakan duduk persoalan hingga berujung membawa golok.
Hanya saja pertanyaan yang dilontarkan secara baik-baik itu ditanggapi Bani dengan marah-marah serta mengeluarkan kata-kata kasar sehingga menimbulkan adu mulut antara Bani dan paman Putra. Melihat hal itu, Putra menelepon sealah seorang pecalang.
”Namun pada saat pelapor menelepon, ada salah satu yang berbicara kasar sehingga pelapor langsung mendatangi terlapor dengan paman menanyakan siapa yang berbicara kasar. Terlapor yang sudah memegang golok ingin menyerang paman pelapor sehingga menjadi ketakutan,” bebernya. Melihat hal tersebut, saudara Putra yang berada di samping Bani langsung mengambil golok tersebut. Selanjutnya Bani dipegang untuk diamankan.
Atas kejadian tersebut, Putra melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Nusa Penida untuk penanganan lebih lanjut. ”Perbuatan yang dilakukan oleh terlapor berpotensi menyebabkan terjadinya kriminalitas (membawa sajam), dan konflik sosial antar kelompok atau etnis. Terlapor saat itu dalam pengaruh minuman keras,” tandasnya.[]
Putri Aulia Maharani