TABANAN – Tibanya musim penghujan disertai angin dan petir dibeberapa wilayah di Tabanan. Bahkan kondisi ini membawa dampak terhadap musibah bencana alam. Sebagaimana dilansir dari Radar Bali.id, seperti senderan sekolah TK di Desa Pujungan Pupuan yang jebol yang menyebabkan longsor. Kemudian adanya salah satu kandang ayam milik warga di Desa Perean Kangin, Kecamatan Baturiti, yang terbakar karena tersambar petir pada Minggu (10/11/2024).
Berikutnya, kebakaran pada bangunan pelinggih meru tumpang pitu di Pura Puseh Desa Adat Utu di Desa Babahan, Kecamatan Penebel, pada Selasa (12/11/2024). Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, kedua kejadian itu mengakibatkan kerugian materi hingga mencapai ratusan juta rupiah. Menyikapi dampak kejadian tersebut yang diakibat oleh musim hujan, angin dan petir saat ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di saat hujan deras yang berlangsung lama disertai kemunculan petir berulang-ulang.
“Sebaiknya menghindari ruang terbuka. (Warga) yang lagi beraktivitas di sawah atau tegalan sebaiknya menghindar,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Nyoman Srinadha Giri, Rabu (13/11/2024).
Ini juga berlaku untuk tempat terbuka lainnya seperti lapangan atau taman. Berikutnya, hindari berteduh di bawah pohon dan jauhi tiang listrik, menara, atau sesuatu yang tinggi. Selain itu, pihaknya juga menganjurkan untuk menghindari tempat seperti kolam renang karena air bisa mengantarkan energi listrik.
“Sebaiknya masuk ke dalam ruangan atau mobil. Kalau sedang mengendarai motor, sebaiknya berhenti dan cari tempat berlindung,” imbuh Srinadha Giri. Selain menghimbau antisipasi dampak petir, ia juga mengingatkan untuk langkah antisipasi terhadap potensi terjadinya longsor.
Potensi longsor ini cukup berpeluang terjadi pada wilayah dataran tinggi di Tabanan seperti Kecamatan Pupuan, Penebel, dan Baturiti. Ini ia contohkan dengan kejadian longsor pada jalur utama di Banjar Belulang, Desa Mangesta, Kecamatan Penebel yang terjadi pada Kamis (7/11) lalu. Akibat kejadian itu, material longsor menutupi badan jalan yang menjadi jalur utama ke banjar tersebut. “Pada intinya tingkatkan kewaspadaan,” tegas Srinadha Giri.[]
Putri Aulia Maharani