SAMARINDA – Sorak sorai “menang, menang, menang” terdengar dari para pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 1 Isran Noor–Hadi Mulyadi saat deklarasi relawan di Hotel Mesra di Jalan Pahlawan, Kota Samarinda, Kamis (14/11). Sebagaimana dilansir dari TribunKaltim, Paslon Isran–Hadi pun datang untuk melihat langsung deklarasi dari ‘Relawan Bubuhan Banjar Bersatu Kaltim’ itu.
Dalam deklarasi, keduanya menyapa para pendukung. Sampai akhirnya, Hadi Mulyadi harus bergeser ke lokasi kampanye lainnya, sehingga Isran Noor yang memimpin deklarasi dukungan ini. Usai deklarasi, awak Tribun Kaltim berkesempatan untuk menyapa sang petahana di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2024 ini.
Gubernur Kalimantan Timur periode 2018–2023 itu pun menyambutnya dengan menyediakan waktu untuk sesi wawancara khusus di lobi hotel Mesra. Pemimpin Redaksi (Pemred) Tribun Kaltim, Ibnu Taufik Juwariyanto pun ngobrol bersama Isran berjalan sekitar 30 menit. Rasa keingintahuan publik mengapa Isran Noor mantap kembali maju bersama Ketua DPW Partai Gelora Kaltim, Hadi Mulyadi, perlahan terjawab.
“Saling menghormati dan menghargai, satu paket dengan saya. Kalau harmonis yang bisa menilai masyarakat,” sebut Isran Noor. Ia menegaskan alasan memilih tetap bersama Hadi Mulyadi karena keduanya punya chemistry (saling terhubung). Lima tahun bersama dan tidak terpisah, dan kini kembali maju berdua untuk melanjutkan serta menuntaskan seluruh pekerjaan saat menjabat gubernur dan wagub pada 2018–2023 lalu.
“Kami siap bekerja kembali untuk masyarakat,” kata Isran. Isran Noor mengungkap, bahwa sebagai Gubernur, ia pun sangat menerima masukan serta kadang diperintah Wakil Gubernur. Ia mengaku selalu siap melakukan pekerjaan sesuai tugas, pokok fungsi (tupoksi) kepala daerah karena rasa chemistry antara keduanya, dan semangat bekerja sama untuk kemajuan rakyat Kaltim.
“Yang namanya satu paket, saya menghargai dia dan dia bisa menghargai saya, dia bisa melaksanakan tugas–tugas sesuai tupoksi, kalau saya diperintahkan sebagai Gubernur walau dia sebagai Wakil Gubernur, saya siap bekerja.
(Pernah terjadi) Bisa itu, biasa saja, misal Pak Gubernur tolong ada ini–ini,” jelas Isran Noor. Politisi partai Demokrat ini tak ingin dipuji, apapun hasil capaiannya bersama Hadi Mulyadi yang bersinergi dengan Bupati/Wali Kota semasa ia menjabat.
Menurut Isran Noor, terlalu subjektif jika ia menceritakan sendiri terkait capaian yang telah diraihnya. Ia ingin masyarakat menilai selama ia menjabat 2018–2023 lalu, apakah telah mendapat kebermanfaatan dari apa yang sudah ia kerjakan. Pada intinya, dalam kampanye terbuka (dialogis) atau bertemu langsung menyapa masyarakat, ia bersama Hadi Mulyadi mengungkapkan istilah lanjutkan dan tuntaskan.
“(Tidak ingin dipuji) karena jika cerita sendiri itu subjektif, 1 saja yang saya ingat. Kalau kita kerjasama yang baik, dan bisa memahami tugas pokok yang kita bangun bersama, melaksanakan bersama–sama, mengaplikasikan di lapangan serta masyarakat kelihatannya menerima, mungkin secara subjektif saya katakan masyarakat happy juga,” beber pria kelahiran Sangkulirang, Kutai Timur, 20 September 1959 tersebut.
Ia pun menegaskan, semasa ia memimpin, bersama Wakil Gubernur tak ada merasa seperti atasan dan bawahan. Tak hanya itu, bersama Bupati/Wali Kota saja, Isran Noor selalu bekerja sama karena bukan menganggap senior atau junior, tetapi dalam profesional serta tata kelola pemerintahan, bersama kepala daerah lain merupakan mitra kerja strategis dalam sama–sama membangun suatu wilayah.
“Kita jangan sampai menganggap atasan bawahan, senior–junior. Jangan dengan itu (Wakil Gubernur), Bupati dan Wali Kota juga demikian, mereka ialah mitra kerja,” tegasnya. []
Putri Aulia Maharani