SAMARINDA – Kepala Bidang (Kabid) Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Rasman Rading, menegaskan pentingnya memprioritaskan regenerasi atlet usia dini yang berasal dari daerah-daerah di Kaltim. Ia menekankan bahwa pemilihan atlet dari luar provinsi dapat menghambat perkembangan potensi atlet lokal yang sebenarnya memiliki kualitas bersaing.
“Jika ingin melakukan regenerasi atlet usia dini, fokusnya harus dari Kalimantan Timur. Tidak sewajarnya kita mengambil atlet dari luar provinsi, karena itu sama saja mendowngrade potensi atlet muda dari daerah kita sendiri,” tegas Rasman, Sabtu (16/11/2024).
Menurutnya, Kalimantan Timur memiliki banyak atlet muda berbakat yang layak diberi kesempatan untuk berkembang melalui pembinaan yang terarah. Ia meminta pemerintah daerah dan organisasi olahraga seperti KONI dan cabang olahraga (cabor) untuk tidak mengabaikan pembinaan atlet lokal.
“Kawasan-kawasan di Kaltim jangan sampai gengsi untuk mengembangkan atlet lokal. Kalau perspektifnya hanya mencari atlet dari luar, maka pemerintah daerah harus mengevaluasi KONI dan cabor tersebut,” lanjut Rasman.
Rasman juga mengingatkan bahwa perekrutan atlet dari luar provinsi sudah dilarang sesuai dengan ketentuan KONI. Ia meminta agar semua pihak mematuhi aturan tersebut dan berkomitmen untuk membangun fondasi olahraga yang kuat dari potensi lokal.
“Jika dievaluasi dan ternyata selama ini pembinaan tidak dilakukan, tetapi justru mencari atlet dari luar, maka itu melanggar aturan. Sudah jelas ketentuannya, perekrutan atlet dari luar provinsi tidak diperbolehkan,” tegasnya.
Menurut Rasman, regenerasi atlet usia dini yang berfokus pada pengembangan lokal tidak hanya memberikan peluang kepada atlet muda Kaltim, tetapi juga memastikan kesinambungan prestasi olahraga daerah di masa depan. Ia menilai pembinaan sejak dini sangat penting untuk membentuk kualitas atlet yang tangguh saat memasuki usia remaja dan dewasa.
“Pembinaan yang dimulai sejak usia dini akan menentukan kualitas atlet di masa depan. Kaltim memiliki banyak potensi atlet muda di daerah-daerahnya, yang harus dimaksimalkan dengan perencanaan matang dan evaluasi berkelanjutan,” tambahnya.
Rasman berharap regenerasi atlet muda Kaltim dapat berjalan lebih terstruktur, sehingga lebih banyak atlet lokal yang dapat mengisi berbagai cabang olahraga unggulan. Dengan demikian, Kaltim mampu terus bersaing dengan provinsi lain di tingkat nasional maupun internasional.
“Jika regenerasi atlet dilakukan dengan baik, Kaltim tidak hanya akan mencetak atlet berkualitas, tetapi juga memajukan olahraga secara keseluruhan di provinsi ini,” pungkas Rasman.
Dorongan untuk mengutamakan pembinaan atlet usia dini di Kalimantan Timur ini diharapkan mampu menciptakan fondasi yang kokoh bagi masa depan olahraga daerah, sekaligus mengharumkan nama Kaltim di kancah olahraga nasional dan internasional.
Penulis: Eko Sulistyo