SAMARINDA – Festival Lomba Olahraga Masyarakat yang digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) resmi dimulai pada Kamis (28/11/2024) dan akan berlangsung hingga Sabtu (30/11/2024). Salah satu sorotan utama dari festival ini adalah pertandingan panahan tradisional dan lomba sumpit, dua cabang olahraga tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Kaltim.
Sebanyak 120 peserta mengikuti lomba panahan tradisional, sementara 50 peserta turut serta dalam lomba sumpit. Kedua cabang olahraga ini merupakan bagian dari warisan budaya Kaltim yang terus dilestarikan. Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Thomas Alva Edison, menjelaskan bahwa panahan dan sumpit telah menjadi ikon olahraga tradisional di provinsi ini. “Panahan dan sumpit adalah olahraga tradisional yang menjadi maskot Kaltim. Kami ingin melestarikan dan memperkenalkan keduanya lebih luas, hingga dapat diakui di tingkat nasional,” ujar Thomas usai pembukaan Festival Lomba Olahraga Masyarakat Kaltim 2024 di Samarinda, Kamis (28/11/2024).
Lomba panahan tradisional dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan usia peserta. Untuk kategori pelajar, terdapat dua kelompok usia: 8-10 tahun dan 13 tahun. Peserta usia 8-10 tahun bertanding dengan jarak tembakan 5 meter untuk putra dan putri, serta 7 meter untuk usia 10 tahun. Sementara peserta usia 13 tahun menghadapi tantangan dengan jarak tembakan 10 meter untuk putra dan putri, serta 15 meter untuk kategori putra dan putri.
Selain panahan, lomba sumpit yang merupakan simbol budaya masyarakat Dayak dan suku lainnya di Kaltim juga menjadi daya tarik tersendiri dalam festival ini. Sumpit, yang pada awalnya digunakan sebagai alat berburu tradisional, kini dikemas dalam format lomba yang lebih modern dan kompetitif.
Thomas menambahkan, festival ini bertujuan untuk memperkenalkan olahraga tradisional kepada generasi muda, sekaligus menyediakan wadah bagi mereka untuk mengasah kemampuan dan mencintai budaya lokal. Ia berharap kegiatan ini mampu meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga tradisional dan melahirkan atlet-atlet muda yang berprestasi.
“Melalui festival ini, kami ingin menumbuhkan kebanggaan terhadap budaya lokal, sekaligus memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk menjadi representasi Kaltim di ajang olahraga tradisional tingkat nasional,” tuturnya.
Festival Lomba Olahraga Masyarakat Kaltim 2024 diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga momen penting dalam upaya pelestarian dan pengembangan olahraga tradisional di provinsi ini. Dengan semangat melestarikan budaya, Dispora Kaltim optimistis olahraga tradisional seperti panahan dan sumpit akan terus berkembang dan dikenal lebih luas.
Penulis: Eko Sulistyo