SAMARINDA KOTA – Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Samarinda 2024 meningkat signifikan dibandingkan tahun 2020. Partisipasi kali ini mencapai 59,9 persen, naik 8 persen dari Pilkada sebelumnya yang hanya mencapai 51,8 persen. Sebagaimana dilansir dari Sapos, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda menyatakan bahwa hasil Pilkada 2024 tidak akan berujung pada gugatan sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Hal ini disampaikan oleh Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat, setelah sebelumnya menyelesaikan tahapan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara tingkat kota yang digelar pada Kamis (5/12) lalu.
“Pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara telah selesai tanpa kendala berarti. Kami bersyukur seluruh tahapan berjalan lancar,” ujar Firman. Menurutnya, berdasarkan Peraturan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 3 Tahun 2024 Pasal 4, pengajuan gugatan sengketa pilkada memerlukan keberadaan Pemantau Independen yang terdaftar dan bersertifikat. Namun, hingga pleno digelar, KPU Samarinda tidak menerima pendaftaran Pemantau Independen.
“Dengan ketiadaan Pemantau Independen bersertifikat, pengajuan gugatan ke MK menjadi tidak memungkinkan. Selain itu, waktu pengajuan sengketa juga terbatas, yaitu hanya 3×24 jam setelah hasil rekapitulasi ditetapkan,” jelasnya. Pleno tersebut menetapkan pasangan calon Andi Harun-Saefuddin Zuhri sebagai pemenang Pilkada Samarinda 2024. Pasangan nomor urut 2 ini unggul telak dari kolom kosong dengan perolehan suara sah 306.392, sementara kolom kosong hanya meraih 41.301 suara.
Firman menyebut keberhasilan tahapan Pilkada ini tidak lepas dari peran seluruh pihak, mulai dari penyelenggara hingga masyarakat yang menjaga situasi tetap damai. Ia berharap proses demokrasi ini menjadi inspirasi bagi pelaksanaan pemilu di masa mendatang.
“Partisipasi dan kerjasama semua elemen masyarakat menunjukkan bahwa Samarinda siap menjalankan demokrasi yang transparan, adil, dan damai. Semoga semua tahapan hingga akhir nanti tetap berjalan lancar,” pungkas Firman. []
Putri Aulia Maharani