SUKABUMI – Gelombang tinggi dan cuaca ekstrem yang melanda kawasan Palabuhanratu beberapa hari terakhir memberikan dampak signifikan terhadap kebersihan pantai Citepus Muara, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Sebagaimana dilansir dari RADAR JABAR, Bagaimana tidak, dalam beberapa hari ini tampak sampah berserakan menghiasi pantai tersebut, mengganggu pemandangan dan kenyamanan wisatawan yang datang.
Menurut salah satu warga yang melintas Rubiyat (42), fenomena ini sudah berlangsung sejak dua pekan lalu, pasca hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama dua hari dua malam.
Dimana curah hujan yang tinggi, kata Rubiyat menyebabkan debit air sungai meningkat drastis, membawa berbagai tumpukan sampah menuju laut. “Nah saya lihat ketika gelombang air laut pasang datang, sampah-sampah tersebut kembali terdampar di sepanjang pantai Citepus Muara, akibat terbawa arus laut,” ujarnya. Selasa, (16/12/2024).
“Intinya sampah ini sudah ada sejak dua minggu lalu, kemarin kemarin kan hujan cukup lebat, air sungai itu meluap, membawa sampah-sampah ke laut, nah saat air laut pasang, sampah itu kembali terdampar ke pantai,” imbuhnya.
Di tegaskan, Rubiyart, walaupun di lapangan tampak petugas kebersihan yang berusaha membersihkan sampah-sampah tersebut, namun jumlah petugas yang terbatas membuat proses pembersihan berjalan sangat lambat.
“Petugas kebersihan hanya satu orang yang bertugas pagi dan sore. Karena jumlah sampahnya sangat banyak, jadi butuh waktu lama untuk membersihkan seluruhnya,” terangnya.
Kondisi ini dianggap memprihatinkan bagi wisatawan, seperti dikatakan Dahlan (29) menurutnya pantai Citepus Muara sudah dianggapnya merupakan salah satu tujuan wisata unggulan di Palabuhanratu, sehingga dengan keberadaan sampah yang menumpuk dapat merusak citra kawasan wisata yang selama ini dikenal dengan keindahan pantai yang landai dan alamnya yang mempesona.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di hulu sungai, untuk tidak membuang sampah sembarangan. “Kami harap warga di hulu sungai lebih peduli dan tidak membuang sampah ke sungai, karena dampaknya sangat besar. Selain merusak lingkungan, ini juga merugikan kawasan wisata yang menjadi sumber penghasilan bagi banyak orang di sini,” singkatnya. []
Putri Aulia Maharani