MAKASSAR – Sejak pengungkapan sindikat uang palsu yang berpusat di Kampus UIN Alauddin Makassar, rupanya membuat seorang staf kampus UIN berinisial M stres dan syok. Karena namanya disebut-sebut ikut terlibat meski belum diperiksa Polres Gowa. Sebagaimana dilansir dari KALTIMPOST.ID, Dua awak kampus yang sudah jadi tersangka yakni Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim dan staf kampus berinisial MN (40) sebagai tersangka.
Buntut stres tersebut, M dikabarkan meninggal dunia setelah namanya disebut dalam kasus sindikat percetakan dan peredaran uang palsu. Pihak kepolisian tidak membantah informasi tersebut.
“Jadi benar ada keterlibatan dia, tapi kami juga karena belum sempat memeriksa yang meninggal, jadi kami belum bisa bicara (soal benar tidaknya dugaan keterlibatan M),” ujar Kapolres Gowa AKBP Rheonald T Simanjuntak.
Rheonald mengatakan, tidak sempat melakukan permintaan klarifikasi terhadap M. Dugaan keterlibatan M pun tidak dapat ditelusuri lebih lanjut.
“Kan itu katanya informasinya syok begitu tahu polisi ketahui kejadian itu, tapi kami tidak bisa bicara masalah itu (dalam konferensi pers). Kami kan harus bicara berdasarkan fakta (penyelidikan dan penyidikan),” kata Rheonald.
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kaswad Sartono, mengaku tidak mengetahui informasi dugaan keterlibatan M.
“Saya tidak tahu persis ya (soal informasi dugaan keterlibatan M). Pimpinan, Pak Rektor, terkait dengan tindakan hukum itu dipercayakan kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini kepolisian,” ujar Kaswad Sartono.
“Saya tidak tahu persis soal dugaan keterlibatan M,” kata Kaswad Sartono, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama UIN Alauddin. Menurut dia, pihak kampus menyerahkan sepenuhnya penyelidikan ini kepada kepolisian. Kematian M, yang terjadi hanya beberapa hari setelah nama itu disebut, membawa cerita ini ke ranah yang lebih dramatis.
Rektor UIN Alauddin, dalam pernyataannya, mengungkapkan rasa malu atas kasus ini. “Ini bukan cerminan institusi, melainkan ulah oknum,” ujarnya tegas. Dia berjanji segera memulihkan nama baik kampus. []
Putri Aulia Maharani