SAMARINDA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda turut memantau dengan cermat progres pembangunan terowongan Samarinda. Diharapkan insrastrukur senilai lebih dari Rp 396,5 miliar yang dibangun sejak 2023 lalu ini menjadi solusi macet di kawasan Kecamatan Samarinda Ilir hingga Sambutan. Sebagaimana dilansir dari KALTIMPOST.ID,Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Arif Kurniawan, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Pemerintah Kota Samarinda dalam membangun terowongan pertama di daerah ini. Bahwa proyek ini termasuk upaya mengatasi kemacetan,” ujarnya, Kamis (2/1).
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam proses pembangunan. Terlebih pembangunan proyek sebesar ini tidak semudah yang dibayangkan. “Terutama terkait aspek keselamatan,” ucapnya. Arif menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi intensif dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Samarinda terkait perkembangan proyek tersebut. “Initinya kami terus memberikan dukungan agar proyek ini dapat berjalan lancar,” singkatnya.
Dia menyebut, Salah satu tujuan utama pembangunan terowongan ini adalah untuk mengatasi permasalahan kemacetan yang sering terjadi di kawasan Jalan Otto Iskandar Dinata atau Gunung Manggah. Dia berharap terowongan ini nantinya dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. “Selain mengatasi kemacetan, terowongan ini juga diharapkan dapat menjadi ikon baru Kota Samarinda,” sebutnya.
Terkait rencana pelebaran jalan di sekitar terowongan, Arif menyatakan bahwa hal ini perlu dikaji lebih lanjut. . Pelebaran jalan memang tidak mudah dan membutuhkan perencanaan yang matang. “Memang perlu ada kajian lebih lanjut terkait output keluaran terowongan,” ujarnya.
Arif juga menekankan pentingnya memperhatikan aspek sosial dalam pelaksanaan proyek ini. “Kami berharap kontraktor dapat bekerja secara maksimal dan dapat menyelesaikan proyek ini sesuai target waktu yang telah ditetapkan,” pungkasnya.[]
Putri Aulia Maharani