SAMARINDA – Puluhan warga yang terdiri dari ibu-ibu dua kompleks Perumahan Bumi Prestasi Kencana (BPK) dan Perumahan Samarinda City di Kecamatan Loa Janan Ilir, Kelurahan Harapan Baru Samarinda memenuhi area Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di jalur Perumahan BPK pada Rabu (22/1/2025).
Aksi ini dipicu oleh kondisi TPS yang dinilai sudah melampaui kapasitas hingga mengganggu akses jalan pada Selasa 21 Januari 2025 dan juga mengganggu kenyamanan lingkungan.
Menurut salah satu warga yang ikut berdemo, Nina, TPS tersebut awalnya berada di bagian depan jalan masuk kompleks, namun dipindahkan sementara ke lokasi saat ini sekitar beberapa tahun lalu.
“Awalnya TPS ada di bagian depan, tapi karena ada presiden mau lewat di Samarinda waktu itu, akhirnya dipindahkan sementara ke sini. Tapi ya sampai sekarang ini,” ungkapnya.
Sebagaimana dilansir dari TribunNews, Senada dengan Nina, sebut saja Sri yang juga merupakan warga lainnya, mengungkapkan bahwa sebelumnya kondisi TPS di area tersebut hanya berupa bak sampah, namun tak lama kemudian TPS tersebut dibuat menjadi permanen.
“Semenjak itu dari arah Rapak Dalam hingga sekitar kawasan lainnya buangnya kesini semua, sampahnya bukan sampah rumah tangga saja tapi sampah industri, material, orang jualan juga buangnya kesini,” jelas Sri.
Sri juga menambahkan bahwa sekitar setahun lalu sempat terjadi kebakaran di lahan belakang TPS akibat adanya sisa bara api dari sampah material yang dibakar.
“Untung saja tidak merambat ke area lain. Kalau sampai merambat, di balik gunung itu ada sekolah yayasan,” ujarnya.
Warga mengaku sudah sering melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar TPS, namun masalah terus berulang. Selain itu, angin yang membawa bau tidak sedap semakin mengganggu aktivitas warga.
“Dulu enak sekali kalau pagi mau jogging, sekarang baunya sudah sangat mengganggu. Apalagi anginnya mengarah ke pemukiman kami,” kata Sri.
Meskipun petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) rutin mengangkut sampah pada malam hari, namun kondisi TPS dianggap sudah melampaui batas kemarin, membuat warga semakin geram.
Akhirnya, salah satu warga lainnya berhasil mendokumentasikan melalui video yang memperlihatkan sebuah mobil box berplat luar Kaltim turut membuang sampah material di TPS tersebut.
Warga menuntut solusi cepat dari pemerintah. Menurut penjelasan warga, sejak mereka melaporkan kejadian tersebut ke lurah dan camat setempat, sampah tersebut langsung dibersihkan. Sampah yang membludak hingga memenuhi setengah jalan memicu keresahan. Warga menuntut solusi cepat dari pemerintah. Menurut penjelasan warga, sejak mereka melaporkan kejadian tersebut ke lurah dan camat setempat, sampah tersebut langsung dibersihkan.
“Kemarin sampahnya sampai ke tengah jalan dan menghalangi akses. Kalau kami tidak komplain, tindakan dari pemerintah tidak ada. Baru setelah kami protes, sampah langsung dibersihkan,” keluh warga.
Dalam aksi tersebut, warga dari RT 33, 36, dan 37 di Perumahan BPK serta Perumahan Samarinda City menyatakan ultimatum kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.
Mereka meminta TPS tersebut segera dipindahkan dalam waktu satu minggu. Jika tidak, warga akan mengerahkan massa lebih besar untuk menggelar aksi di Balai Kota.
“Kami sudah cukup sabar. Kalau dalam seminggu tidak ada tindakan, kami akan kerahkan lebih banyak warga ke Balai Kota,” tegasnya.
“Sekarang ini, kalau tidak diviralkan, tidak ada tindakan nyata,” tutup Sri. []
Putri Aulia Maharani