SAMARINDA – Belakangan ini ditemukan sejumlah kasus anak didik keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis. Sebagaimana dilansir dari TribunNews, Beruntung, peristiwa tersebut tidak ditemukan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).Meski demikian, sebagai antisipasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim telah menurunkan tim untuk mengawal pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di sekolah-sekolah.
Kepala Dinkes Kaltim dr. Jaya Mualimin mengatakan, pihaknya telah memberikan pembekalan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait pelaksanaan Makan Bergizi Gratis yang dimulai Senin (20/1/2025) kemarin di Samarinda.”Kami memastikan SPPG memahami standar kesehatan dalam penyediaan makanan,” ujar dr. Jaya.
Ia menjelaskan, tim tersebut akan memantau langsung proses pengolahan makanan di dapur umum dan melakukan evaluasi secara berkala.Mereka akan memastikan makanan dimasak dan disajikan sesuai standar kesehatan.
“Termasuk memperhatikan batas waktu konsumsi makanan yang telah dimasak,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa makanan yang telah dimasak lebih dari empat jam memiliki risiko tinggi terkontaminasi bakteri dan jamur.Memilih katering pun tak sembarangan, mereka memastikan para pemilik usaha memiliki izin dan sertifikasi, termasuk surat keterangan uji registrasi sebagai penyedia makanan.Selain itu, Dinas Kesehatan juga mewajibkan adanya surat-surat terkait sanitasi dan higienitas sebagai jaminan keamanan makanan yang disajikan kepada siswa.
“Makanan yang disajikan harus terjamin kebersihan dan kandungan gizinya,” tegasnya.Bahkan sebagai proteksi lebih, tambahnya, Dinkes Kaltim akan tetap menurunkan tim mengawasi dan memastikan keamanan makanan bagi para pelajar meskipun SPPG telah memiliki tim pengawas internal.
“Kami ingin memastikan Program MBG berjalan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi siswa tanpa menimbulkan masalah kesehatan,” pungkasnya. []
Putri Aulia Maharani