PENAJAM – Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertamanan (Disperkimtan) Penajam Paser Utara (PPU), berharap para pengembang perumahan menyambut positif program tiga juta rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Hal ini merupakan peluang bagi developer untuk meningkatkan jumlah hunian di PPU yang terjangkau bagi masyarakat.Kepala Bidang (Kabid) Disperkimtan PPU Khairil Achmad, mengatakan saat ini pemerintah sudah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri.
Terkait dukungan percepatan pembangunan tiga juta rumah MBR, yang ditandatangani oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), dan Menteri Pekerjaan Umum (PU), pada 2024.
“Ini sesuai dengan program Presiden Prabowo Subianto, terkait dengan tiga juta rumah. Yang sebelumnya, satu juta rumah,” ujar Khairil Achmad, ditemui belum lama ini.
Sebagaimana dilansir dari KaltimPost, Dia menyebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU telah mengambil langkah-langkah percepatan, yaitu tindak lanjut dari SKB tiga menteri tersebut.
Pertama, terkait dengan kemudahan perizinan rumah subsidi atau rumah MBR. Kedua, penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk MBR.
“Alhamdulillah, kemarin langsung ditindaklanjuti karena kita rapat di ruang Sekda, ditindaklanjuti jadi sudah dibuatkan perbup (peraturan bupati) bahwa untuk BPHTB dan retribusi PBG dinolkan,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut menjadi peluang bagi developer. Karena ada beberapa biaya-biaya modal yang dipangkas.Khairil mengatakan, dengan adanya perbup tersebut, proses investasi kini dimudahkan dengan biaya yang lebih kecil dari sebelumnya.
“Sekarang tinggal para pengembang. Kalau di PPU ini ada 54 pengembang perumahan. Memang tidak semuanya aktif. Tapi dengan adanya peraturan terbaru ini kami harap mereka dapat melanjutkan pengembangan hunian di PPU,” pungkasnya.[]
Putri Aulia Maharani