SAMARINDA KOTA – Tiga hari dirawat di RSUD AW Sjahranie, karena sempat tak sadarkan diri akibat over dosis (OD), seorang gadis -sebut saja Seroja- yang nekat menelan 10 butir sekaligus pil paracetamol, akhirnya sadar dan diperbolehkan untuk pulang, Selasa (28/1) lalu.
Namun Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim, yang mendampingi gadis berusia 20 tahun itu sejak awal dirujuk ke rumah sakit pelat merah milik Provinsi Kaltim itu, tak memulangkan ke kediaman Seroja di Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar).
Sebagaimana dilansir dari Sapos,Penyebabnya, Seroja, yang kondisinya masih belum benar-benar pulih itu justru yang enggan pulang ke rumah neneknya.
“Ketika dalam perawatan dia (Seroja, Red) sering histeris. Tidak mau pulang dan tidak mau sekolah,” kata Ketua TRC PPA Kaltim, Rina Zainun, Rabu (29/1). Karena khawatir akan mental Seroja, akhirnya Rina pun menyampaikan kepada pihak keluarga untuk membiarkan Seroja sementara waktu tinggal di rumah aman.
“Korban juga mau dan langsung kami bawa ke rumah aman,” ucap Rina. Rina menjelaskan, hingga Rabu (29/1) kemarin di rumah aman kondisi Seroja masih belum stabil. Meski begitu gadis itu tak lagi histeris seperti beberapa hari sebelumnya.
“Dia seperti dihantui ketakutan dan dia banyak diam. Kalau diajak bicara bisa, tetapi suaranya seperti orang berbisik dan kepala selalu menunduk. Kalau dia berbica dengan menatap wajah tidak lama pasti menangis,” ujar Rina.
Kondisi mental Seroja, yang lemah itu akhirnya dikoordinasikan TRC PPA Kaltim ke UPTD PPA Provinsi Kaltim. Rina meminta segera adanya pengampingan dari psikolog agar mental Seroja dapat segera pulih.
“Alhamdulillah dari UPTD PPA Kaltim merespons dengan cepat. Dan Insya Allah mulai besok (Kamis, Red) ada psikolog yang akan membantu pemulihan mentalnya sehingga dari kepolisian juga bisa segera memintai keterangan langsung dari korban,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Seroja, yang berdomisili di Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar), dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD AW Sjahranie lantaran kondisi tak sadarkan diri dengan kondisi tubuh kaku dan dingin serta mulut mengeluarkan cairan, Sabtu pagi (26/1) lalu.
Dia dirujuk ke rumah sakit dari rumahnya di Anggana dengan menggunakan ambulans Puskesmas setempat atas permintaan Polsek Anggana, yang mengetahui kondisi Seroja dari Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari korlap TRC PPA di Anggana dan juga nenek gadis tersebut. Seroja disampaikan sempat diperiksa di Puskesmas Anggana, karena menelan 10 butir sekaligus pil paracetamol hingga membuatnya over dosis (OD).
Dari informasi didapat, Seroja melakukan tindakan nekat tersebut lantaran depresi yang dipicu pembullyan oleh teman-temannya. Perundungan yang mengguncang mental Seroja itu terjadi di lingkungan sekolah pada Rabu (22/1) lalu.
Kasus bullying itupun kini tengah ditangani Polsek Anggana, yang masih melakukan penyelidikan dan menunggu kondisi Seroja membaik guna dimintai keterangan.[]
Putri Aulia Maharani