BANYUMAS – Seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melahirkan seorang diri di tengah hutan sebelum akhirnya membuang bayinya di pinggir jalan. Bayi tersebut ditemukan oleh warga dan segera mendapatkan perawatan medis.
Kapolsek Sumbang, AKP Basuki, mengungkapkan bahwa peristiwa ini terjadi pada Sabtu (8/2) di Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang. Kejadian bermula ketika warga melihat seorang perempuan berseragam Pramuka menggendong bayi sambil mengendarai sepeda motor.
“Sekitar pukul 10.30 WIB, warga mendengar tangisan bayi. Ternyata, bayi tersebut dibawa oleh seorang perempuan yang mengenakan seragam Pramuka. Ia mengendarai sepeda motor Vario, dengan tangan kanan memegang setang dan bayi digendong di sebelah kiri,” ujar Basuki kepada wartawan, Senin (10/2/2025).
Merasa curiga, warga kemudian membuntuti perempuan tersebut. Beberapa saat kemudian, mereka menemukan bayi yang sudah tergeletak di pinggir jalan menuju Gunung Gaber, yang lokasinya jauh dari permukiman warga.
Setelah ditemukan, bayi tersebut langsung dibawa ke bidan desa untuk mendapatkan pertolongan pertama. Bidan kemudian mengarahkan agar bayi tersebut dirawat lebih lanjut di Puskesmas Baturraden 2 yang merupakan fasilitas kesehatan terdekat. Saat ini, bayi tersebut dititipkan di Puskesmas Sumbang guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
AKP Basuki juga mengungkapkan bahwa siswi SMK tersebut diduga melahirkan seorang diri di dalam hutan tanpa bantuan medis. Saat ditemukan, tali pusar bayi masih menempel, yang menunjukkan bahwa proses persalinan dilakukan dalam kondisi yang tidak higienis.
“Tali pusarnya masih menempel, seperti ditarik paksa, bukan dipotong dengan gunting atau alat medis. Saya sudah ke lokasi tempat melahirkan, di sana masih ada tali pusarnya, darah hitam, serta bekas-bekas lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Kasat Reskrim Polresta Banyumas, AKP Benny Timor, mengonfirmasi bahwa pelaku masih berusia di bawah umur. Saat ini, ia masih menjalani perawatan di rumah sakit sebelum pihak kepolisian melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Pelaku anak masih dalam pemeriksaan kesehatan. Setelah kesehatannya stabil, baru akan dilakukan klarifikasi,” kata Benny.
Pihak kepolisian saat ini masih mendalami kasus ini, termasuk mencari tahu faktor yang melatarbelakangi tindakan siswi tersebut. Sementara itu, nasib bayi yang telah diselamatkan masih menunggu keputusan lebih lanjut dari pihak berwenang.[]
Putri Aulia Maharani