DENPASAR – DPRD Bali kembali merekomendasikan penutupan sementara salah satu beach club terkenal di Canggu, Badung. Kali ini, Finns Beach Club menjadi sorotan setelah video pesta kembang api mereka yang bertepatan dengan upacara keagamaan viral pada Oktober 2024 lalu.
Keputusan ini menyusul penutupan sebelumnya terhadap Atlas Beach Club yang menampilkan gambar Dewa Siwa dalam event mereka. Kedua kasus tersebut dinilai mencederai nilai-nilai budaya dan agama masyarakat Bali.
Rapat Pembahasan di DPRD Bali
Rapat yang digelar pada Kamis (13/2/2025) di Lantai 3 Kantor DPRD Bali menghadirkan perwakilan Dinas Pariwisata, Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Bali, Kepala Satpol PP Bali, serta manajemen Finns Beach Club.
Dalam pertemuan tersebut, Community Director Finns Beach Club, I Wayan Asrama, menyatakan pihaknya siap mengikuti keputusan pemerintah.
“Kami menghormati keputusan DPRD Bali dan akan menjalankan perintah pemerintah, termasuk penutupan sementara Finns Beach Club,” ujar Asrama.
Selain alasan dugaan pelanggaran norma budaya, Finns Beach Club juga diketahui belum mengantongi izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Saat ini, perizinan tersebut masih dalam proses dan masuk tahap jadwal sidang.
“Aspek perizinan ini terkait dengan status Penanaman Modal Asing (PMA), yang pengajuannya dilakukan di Jakarta. Proses ini memang memakan waktu lama, bahkan bisa berbulan-bulan,” jelasnya.
Dampak Penutupan Terhadap Ribuan Pekerja
Penutupan sementara Finns Beach Club akan berdampak pada sekitar 2.000 pekerja yang bergantung pada operasional tempat tersebut. Asrama mengungkapkan bahwa pihaknya masih akan berkoordinasi dengan manajemen dan pemilik terkait nasib para karyawan selama masa penutupan.
“Kami akan melaporkan ke manajemen dan pemilik untuk menentukan apakah mereka akan dirumahkan sementara atau ada kebijakan lain,” tambahnya.
Pihak Finns Beach Club menegaskan bahwa mereka akan tunduk dan tidak akan melawan keputusan pemerintah.
“Kami menghormati proses ini dan akan menjalankan keputusan dengan penuh tanggung jawab,” tutup Asrama.
Penutupan Finns Beach Club menambah daftar panjang polemik antara industri pariwisata dan pelestarian budaya Bali. Dengan status Amdal yang masih dalam proses, belum diketahui sampai kapan beach club ini akan ditutup.
Masyarakat Bali berharap bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali, dan pihak pengelola tempat wisata lebih menghormati adat serta kearifan lokal.[]
Putri Aulia Maharani