SAMARINDA – Kondisi Jembatan Mahakam semakin memprihatinkan setelah mengalami lebih dari 20 kali insiden tabrakan sejak dibangun pada 1980-an. Insiden terbaru terjadi pada Minggu (16/2/2025), ketika sebuah tongkang bermuatan kayu kehilangan kendali dan menabrak pilar jembatan, menghancurkan dua fender pelindung.
“Kami melihat ada dua fender yang hilang dan hancur. Tongkang tersebut juga menabrak pilar jembatan. Jika melihat dari videonya, kapal itu sempat tertarik ke samping dan mengenai pilar ketiga (P3),” ujar Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Hendro Satrio Kamaluddin, saat meninjau kondisi Jembatan Mahakam pada Senin (17/2/2025).
Kondisi Jembatan Mahakam Masih Aman?
Hendro menambahkan bahwa penyelidikan terkait insiden ini masih dilakukan oleh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta Polairud Polda Kaltim.Meskipun Jembatan Mahakam pada 2022 dikategorikan stadium III oleh BBPJN, Hendro menegaskan bahwa jembatan ini belum perlu diganti.
“Kami menilai kondisi jembatan dalam skala 0 hingga 5, di mana 0 berarti jembatan baru dan 5 sangat baik. Melihat Jembatan Mahakam yang rentan terhadap tabrakan tongkang, idealnya jembatan baru dibangun tanpa pilar. Namun, biayanya sangat mahal,” jelasnya.Selain itu, ia menekankan pentingnya pengaturan arus lalu lintas tongkang di bawah jembatan agar insiden serupa tidak terulang.
“Insya Allah masih aman. Namun, fender pelindung harus segera diganti,” ujarnya.
BBPJN Tuntut Ganti Rugi untuk Perbaikan Jembatan
BBPJN juga akan meminta ganti rugi untuk biaya perbaikan jembatan dan pembangunan fender baru. Sebagai perbandingan, pada 2018, biaya pembangunan dua fender diperkirakan mencapai Rp 35 miliar.
“Saat itu, anggarannya Rp 35 miliar, dengan tiang baja yang dipancang hingga 60 meter ke bawah. Sekarang biayanya tentu lebih besar lagi. Ini menjadi tanggung jawab pihak yang bersangkutan,” tegas Hendro.
Dalam inspeksi di lokasi, BBPJN menemukan adanya pergeseran dan retakan pada beton jembatan di atas pilar 3. Namun, Hendro memastikan bahwa Jembatan Mahakam masih aman untuk dilintasi kendaraan.
“Ada pergeseran sedikit, tapi masih aman karena tidak ada pergerakan yang signifikan. Kami juga akan melaporkan kondisi ini ke Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ),” pungkasnya.[]
Putri Aulia Maharani