KUTAI KARTANEGARA – Insiden longsor terjadi di area pertambangan batu bara di wilayah konsesi PT Insani Bara Perkasa, Kilometer 11, Dusun Bakti Luhur, RT 11, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, pada Minggu (23/2/2025) sekitar pukul 20.25 WITA. Kejadian ini mengakibatkan lima pekerja menjadi korban, tiga di antaranya selamat, sementara dua lainnya masih dinyatakan hilang tertimbun material longsoran.
Area yang terdampak longsor berada di PIT K1 Mahakam, yang tengah dikerjakan oleh subkontraktor PT Arta Bumi Sakti (ABS). Para pekerja yang selamat adalah Budi Utomo (32), sopir dump truck 961 yang mengalami patah tulang kaki, Aldi Saputra (24), sopir dump truck 931, dan Suheruddin (29), pengemudi dump truck 909. Sedangkan dua korban yang hilang adalah Adi Sopian (29), driver fuel truck 008, dan Mario Alberto Elan Tonni Kerry (30), driver dozer nomor lambung 716.
Kapolres Kukar AKBP Dody Surya Putra melalui Kasi Humas Polres Kukar Iptu Maryono mengatakan bahwa pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan dengan menerjunkan personel ke lokasi kejadian. Longsor berasal dari arah barat dengan ketinggian lebih dari 30 meter di area pertambangan. Saat kejadian, beberapa pekerja berhasil menyelamatkan diri, namun dua orang diduga tertinggal dan tertimbun material longsor.
Menurut laporan saksi mata, sesaat sebelum longsor terjadi, beberapa pekerja sempat mendengar suara gemuruh dari dinding tambang. Beberapa pekerja yang menyadari potensi bahaya langsung berlari menyelamatkan diri. Namun, Adi dan Mario yang berada di posisi lebih rendah tidak sempat melarikan diri dan akhirnya tertimbun.
Tim SAR gabungan, yang terdiri dari kepolisian, BPBD Kukar, Basarnas, dan tim medis, masih berupaya melakukan pencarian terhadap dua pekerja yang hilang. Upaya penyelamatan dilakukan dengan menggunakan alat berat untuk mengangkat material longsoran, namun proses pencarian terkendala kondisi medan yang labil dan risiko longsor susulan.
Sementara itu, pihak perusahaan tambang dan subkontraktor telah dimintai keterangan terkait prosedur keselamatan kerja di lokasi tersebut. Insiden ini menyoroti pentingnya penerapan standar keselamatan yang lebih ketat di industri pertambangan. Pihak kepolisian juga mengimbau perusahaan tambang untuk meningkatkan pengawasan dan langkah mitigasi terhadap potensi bencana di area kerja.
Hingga berita ini diturunkan, pencarian terhadap dua korban masih terus berlangsung. Pihak keluarga korban berharap proses evakuasi dapat segera menemukan kedua pekerja dalam keadaan selamat.[]
Putri Aulia Maharani