Dugaan Mesum di Kelas, Pihak Madina Digerebek Warga

Dugaan Mesum di Kelas, Pihak Madina Digerebek Warga

MADINA – Seorang kepala sekolah berinisial NL dan guru honorer berinisial PN di SDN Simpang Bajole, Lingga Bayu, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, digerebek warga karena diduga berbuat mesum di dalam ruang kelas. Penggerebekan ini dilakukan setelah warga mencurigai keduanya sering berada di sekolah hingga larut malam.

Kecurigaan warga akhirnya memuncak, hingga mereka melakukan penggerebekan dan menemukan keduanya dalam keadaan yang diduga tidak pantas. Awalnya, warga berniat melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian, namun kasus tersebut akhirnya diselesaikan secara mediasi sehingga laporan polisi dibatalkan.

Kasi Humas Polres Madina, Iptu Bagus Seto, mengonfirmasi bahwa hingga saat ini Polres Madina maupun Polsek setempat belum menerima laporan resmi dari pihak keluarga kepala sekolah maupun guru honorer tersebut. Keduanya diketahui masih memiliki pasangan sah, di mana kepala sekolah memiliki suami, sedangkan guru honorer memiliki istri.

Setelah video penggerebekan viral di media sosial, Dinas Pendidikan Madina mengambil tindakan tegas dengan memecat keduanya. Keputusan ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab serta untuk menjaga citra dunia pendidikan di wilayah tersebut.

Peristiwa penggerebekan ini sontak menghebohkan warga setempat dan menjadi perbincangan luas di media sosial. Video kejadian yang beredar memperlihatkan momen saat warga mendobrak pintu ruang kelas dan memergoki keduanya dalam situasi yang mencurigakan. Warga yang marah sempat menginterogasi mereka sebelum akhirnya kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

Menurut keterangan beberapa warga, dugaan hubungan terlarang antara NL dan PN sebenarnya sudah lama menjadi pembicaraan di lingkungan sekitar sekolah. Warga beberapa kali melihat keduanya berada di dalam ruang kelas hingga larut malam, namun baru kali ini mereka memiliki bukti kuat untuk melakukan penggerebekan.

Kasus ini pun menyoroti pentingnya pengawasan dan etika bagi para tenaga pendidik, terutama dalam menjaga nama baik institusi pendidikan. Dinas Pendidikan Madina menegaskan bahwa tindakan tegas terhadap NL dan PN bertujuan untuk memberikan efek jera kepada tenaga pendidik lain agar tidak melakukan hal serupa.

Sementara itu, pihak keluarga dari masing-masing yang bersangkutan dikabarkan tengah mengalami tekanan sosial akibat kejadian ini. Beberapa sumber menyebutkan bahwa suami dari kepala sekolah dan istri dari guru honorer tersebut merasa sangat terpukul dan tengah mempertimbangkan langkah hukum lebih lanjut.

Hingga saat ini, baik NL maupun PN belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian tersebut. Namun, pemecatan mereka dari institusi pendidikan menjadi bukti bahwa tindakan tersebut telah melanggar kode etik dan norma yang harus dijaga oleh para tenaga pendidik.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah