Badai di Indramayu: 91 Rumah Rusak, 7 Rata dengan Tanah

Badai di Indramayu: 91 Rumah Rusak, 7 Rata dengan Tanah

INDRAMAYU – Sebanyak 91 rumah warga di Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat angin puting beliung yang melanda wilayah tersebut pada Kamis (6/3/2025) malam.

Camat Pasekan, Dedeh Nurjanah, mengonfirmasi bahwa dari total rumah terdampak, 30 unit berada di Desa Totoran dan 61 unit di Desa Pabean Ilir. “Data ini masih kami perbarui untuk memastikan tingkat kerusakan. Mayoritas mengalami kerusakan sedang hingga berat, bahkan ada tujuh rumah yang dilaporkan ambruk,” katanya, Jumat (7/3/2025).

Tanggap Darurat: Evakuasi dan Pembersihan Dimulai

Sebagai langkah awal, pemerintah kecamatan telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk melakukan evakuasi warga, pembersihan area terdampak, serta pendirian tenda darurat.

Di Desa Pabean Ilir, tenda darurat telah didirikan di RT 11, salah satu titik yang paling parah terdampak. Tim gabungan dari BPBD, aparat desa, dan relawan juga telah dikerahkan untuk membantu masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan berat hingga ambruk.

“Kami terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk penanganan lebih lanjut, terutama bagi warga yang rumahnya tidak bisa ditempati lagi,” tambah Dedeh. Selain itu, tim penyelamat juga mewaspadai potensi bahaya dari pohon tumbang serta reruntuhan bangunan yang dapat membahayakan warga sekitar.

Kesaksian Warga: Angin Datang Setelah Suara Petir

Salah satu warga terdampak, Durohim (61) dari Desa Pabean Ilir, menceritakan detik-detik terjadinya bencana “Awalnya terdengar suara petir tiga kali, lalu tiba-tiba angin bertiup kencang. Hanya dalam hitungan menit, rumah saya roboh,” ungkapnya.

Beruntung, saat kejadian, rumahnya sedang kosong, sehingga tidak ada korban jiwa. Namun, seluruh bangunan hancur total dan tidak bisa lagi dihuni.

Upaya Bantuan dan Pemulihan

Pemerintah setempat kini masih melakukan pendataan terhadap warga terdampak, termasuk kemungkinan bantuan untuk perbaikan rumah yang mengalami kerusakan berat.

Selain itu, warga yang kehilangan tempat tinggal untuk sementara waktu akan ditampung di tenda pengungsian dan diberikan bantuan logistik darurat, seperti makanan, air bersih, dan selimut. Bencana ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar selalu waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama saat musim hujan dan angin kencang seperti saat ini.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah