SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda akan memulai pembangunan insinerator komunal tahun ini, sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan. Salah satu dari sepuluh titik lokasi yang direncanakan berada di Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Sungai Keledang, tepatnya di belakang kantor wilayah 4 Perumdam Tirta Kencana Samarinda.
Lahan milik Perumdam seluas kurang lebih 8 hektare akan digunakan untuk proyek ini. Namun, hanya sekitar 1.000 meter persegi yang dibutuhkan untuk membangun insinerator beserta sarana dan prasarana pendukungnya. Meski demikian, sebagian lahan saat ini masih dikuasai oleh warga, sehingga pemerintah setempat akan melakukan sosialisasi agar pembangunan berjalan lancar.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, saat meninjau lokasi pada Jumat (18/4/2025), menjelaskan bahwa lokasi awal pembangunan insinerator berada di dekat Jembatan Mahakam IV dan TPS 3R. Namun, karena area tersebut direncanakan menjadi taman kota dan demi menjaga estetika kota, proyek akhirnya dialihkan ke lahan milik Perumdam.
“Kami akan membangun insinerator seluas sekitar seribu meter persegi, dan mengintegrasikan TPS sementara yang sudah ada agar tidak terlalu jauh dari lokasi ini,” ujar Andi Harun.
Ia menambahkan, sebagian tanah yang akan digunakan dulunya sempat dihuni oleh warga usai insiden kebakaran. Saat ini, sebagian besar warga sudah pindah, meskipun masih terdapat beberapa rumah yang ditempati atau disewakan.
“Maka dari itu, kami meminta Camat Samarinda Seberang bersama jajarannya menjadwalkan sosialisasi pada pekan depan agar semua pihak memahami dan mendukung rencana ini,” tegasnya.
Wali kota juga menyampaikan bahwa lokasi tersebut telah ditetapkan sebagai titik pembangunan insinerator sekaligus alternatif pemindahan TPS dari pinggir jalan raya ke area yang lebih tertata. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah serta menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kota secara menyeluruh.
“Kami ingin menciptakan sistem pengelolaan sampah yang tidak hanya efisien, tetapi juga memperhatikan aspek estetika dan kenyamanan masyarakat,” pungkas Andi Harun.[]
Putri Aulia Maharani