SAMARINDA – Semua siswa di SMAN 10 Samarinda kini memiliki peluang besar untuk melanjutkan kuliah gratis ke luar negeri melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Hal ini menyusul keberhasilan sekolah tersebut meraih predikat Sekolah Unggul Garuda Transformasi, sebuah program nasional bergengsi yang hanya diberikan kepada 24 sekolah terbaik di seluruh Indonesia. SMAN 10 menjadi satu-satunya wakil dari Kalimantan Timur yang berhasil lolos dalam seleksi ketat ini.
Program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisainstek), yang bertujuan mencetak lulusan SMA/MA unggulan yang mampu menembus perguruan tinggi top dunia. Seleksi untuk program ini didasarkan pada capaian prestasi sekolah, rerata nilai rapor, serta kemampuan literasi pembelajaran siswa.
“Ke depan, target kami adalah sebanyak mungkin siswa bisa melanjutkan kuliah di perguruan tinggi dunia. Mereka akan didampingi sejak kelas satu, baik dalam hal akademik maupun kemampuan bahasa, dan nanti akan dibiayai sepenuhnya oleh LPDP,” ungkap Kepala SMAN 10 Samarinda, Fathur Rachim, dalam konferensi pers pada Jumat (18/4/2025).
Fathur menambahkan bahwa pencapaian ini menjadi amanah sekaligus tanggung jawab besar bagi pihak sekolah untuk mencetak lulusan yang memiliki daya saing global. Ia menekankan bahwa prestasi ini tidak diperoleh dengan mudah, karena sekolah harus melalui berbagai tahapan dan memastikan kesiapan siswa dalam menghadapi sistem pembelajaran yang intensif, termasuk riset berbasis internasional.
Menurut Fathur, tim dari Kemendikti telah meninjau langsung fasilitas di SMAN 10 dan menyatakan bahwa sarana prasarana yang dimiliki sekolah tergolong luar biasa. Selain itu, sebagian besar siswa di sekolah ini juga tinggal di asrama, yang memungkinkan pendampingan lebih optimal.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Sumirah, menambahkan bahwa tantangan terbesar bagi sekolah adalah heterogenitas kemampuan siswa. Sebagai sekolah negeri, SMAN 10 tidak melakukan seleksi ketat terhadap peserta didik, sehingga ada siswa yang belum mahir dalam keterampilan dasar seperti membagi angka atau menggunakan laptop. “Namun, tantangan ini justru menjadi peluang bagi kami untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk berkembang,” jelasnya.
Mushadi Iksan, anggota Dewan Pendidikan Kalimantan Timur, memberikan apresiasi terhadap pencapaian SMAN 10 dan berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Kalimantan Timur. “Kami berharap SMAN 10 dapat menjadi contoh bagi sekolah unggul lainnya di daerah,” ujarnya.[]
Putri Aulia Maharani