BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang melibatkan peran aktif masyarakat mulai dari tingkat rukun tetangga (RT). Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa masalah sampah tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah, tetapi membutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan warga untuk mencapainya.
“Masalah sampah adalah masalah yang harus kita selesaikan bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan warga. Pengelolaan sampah yang baik dimulai dari rumah, dari RT, dari kita semua,” ujar Farhan saat meresmikan Rumah Sampah Mandiri di RT 07 RW 03 Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, pada Jumat (26/4/2025).
Farhan menjelaskan bahwa pengelolaan sampah berbasis RT merupakan solusi strategis untuk mengatasi volume sampah harian di Kota Bandung yang terus meningkat. Kerja sama aktif antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan agar pengelolaan sampah dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Konsep pengelolaan sampah ini mengusung prinsip “sampah hari ini, habis hari ini” yang bertujuan untuk mengurangi beban di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan mengolah sampah secara langsung di tingkat RT, diharapkan sampah yang dihasilkan bisa segera dikelola dan tidak menumpuk.
Farhan memberikan apresiasi kepada warga RT 07 yang telah membangun Rumah Sampah Mandiri. Ia menilai bahwa meskipun sederhana, sistem pengolahan sampah yang diterapkan di RT 07 ini sangat efektif dan menjadi contoh nyata bagi masyarakat lainnya.
“Ini adalah contoh nyata bagaimana masyarakat dapat menjadi ‘juara’ dalam mengelola sampah. Di seluruh Bandung, baru 412 RW yang mengelola sampah mandiri, dan RT 07 adalah salah satu yang berhasil menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bisa berjalan dengan baik,” ujar Farhan.
Ia juga berharap keberhasilan RT 07 bisa menjadi inspirasi bagi RT-RT lainnya di Kota Bandung untuk mengikuti jejak pengelolaan sampah mandiri ini.
“Kami akan terus mendukung dan mendorong agar lebih banyak lagi RT yang menjadi ‘juara’ dalam pengelolaan sampah,” tambahnya.
Farhan mengajak seluruh warga Kota Bandung untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan Kota Bandung yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
“Tidak ada kompetisi di Kota Bandung, yang ada adalah kolaborasi. Kita harus bekerja sama untuk mencapai hasil yang lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua RT 07 RW 03, Amir Hamzah, menjelaskan bahwa rumah sampah mandiri tersebut memanfaatkan dua metode pengolahan sampah, yaitu komposisasi dan maggotisasi. Kedua metode ini diterapkan dengan sistem yang sederhana dan terjangkau, sehingga tidak memerlukan teknologi canggih atau lahan luas.
“Kami tidak membutuhkan teknologi canggih atau lahan luas. Sistem yang kami terapkan memungkinkan sampah organik diolah secara cepat, dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh warga,” ungkap Amir.
Peresmian Rumah Sampah Mandiri ini diharapkan menjadi langkah awal bagi lebih banyak wilayah di Kota Bandung untuk mengembangkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Selain itu, ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan di tingkat komunitas.[]
Putri Aulia Maharani