MATARAM – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) terus mendalami kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, anggota Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda NTB yang ditemukan tak bernyawa di dasar kolam sebuah vila privat di kawasan Gili Trawangan. Peristiwa yang terjadi pada Rabu, 16 April 2025 tersebut masih menyisakan banyak tanda tanya.
Pada Selasa, 6 Mei 2025, tim penyidik Ditreskrimum menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di The Beach House Resort Hotel, lokasi menginap korban bersama dua atasannya. Kegiatan tersebut difokuskan di vila privat Tekek, tempat korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Komisaris Besar Polisi Syarif Hidayat, menegaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. “Kami masih melakukan penyelidikan terkait kematian Brigadir Nurhadi, tahap ini masih kami lakukan,” ujarnya.
Ia juga membenarkan bahwa dua perwira polisi yang turut menginap bersama korban telah diperiksa. Mereka adalah Kompol YG dan Ipda HC, yang disebut sebagai atasan almarhum. “Benar, keduanya diperiksa dan kami masih mendalami kasus ini,” kata Syarif.
Dugaan adanya kejanggalan dalam kematian Brigadir Nurhadi turut menjadi sorotan dari kalangan akademisi. Yan Mangandar Putra, perwakilan dari Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram, menilai kasus ini seharusnya telah ditingkatkan ke tahap penyidikan. “Proses ekshumasi terhadap jenazah sudah dilakukan sejak 1 Mei 2025. Nantinya hasil otopsi akan dituangkan dalam surat visum et repertum,” jelas Yan.
Yan menyebut bahwa hasil otopsi forensik dapat menjadi kunci dalam mengungkap penyebab utama kematian korban. Ia pun menekankan pentingnya mengusut kemungkinan penggunaan narkotika, alkohol, atau zat berbahaya lainnya, serta indikasi kekerasan fisik sebelum kematian.
“Yang harus terungkap adalah apakah benar korban meninggal karena tenggelam atau ada penyebab lainnya,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa keberadaan kamera CCTV di hotel seharusnya memudahkan proses investigasi. “MN meninggal di hotel mewah yang tentu memiliki banyak CCTV, yang merekam visual setiap kejadian di sekitar hotel,” ujarnya.
Selain itu, Yan juga menyebut bahwa keterangan dari Kompol YG dan Ipda HC, serta saksi lain seperti pegawai hotel dan tamu di sekitar TKP, dapat menjadi sumber penting dalam mengungkap fakta sebenarnya. []
Diyan Febriana Citra.