Modus Razia, Guru Palsu Ambil Perhiasan Murid

Modus Razia, Guru Palsu Ambil Perhiasan Murid

CIREBON – Seorang pria yang menyamar sebagai guru di MI Nahdlatul Ulama (NU) Pelayangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, ditangkap polisi setelah melakukan pencurian perhiasan milik enam siswa. Modus yang digunakan pelaku, ANH (38), adalah berpura-pura menjadi guru baru untuk melakukan razia perhiasan di kelas.

Kapolsek Gebang Polresta Cirebon, AKP Wawan Hermawan, mengungkapkan bahwa pelaku berhasil diamankan pada Sabtu malam, 3 Mei 2025, sekitar pukul 22.30 WIB, di rumahnya yang terletak di Desa Segarlangu, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Penangkapan tersebut dilakukan setelah adanya laporan dari orang tua korban dan penyelidikan oleh tim gabungan Polresta Cirebon dan Polresta Banyumas.

“Pelaku kami amankan setelah penyelidikan lebih lanjut. Aksinya terjadi pada Rabu, 23 April 2025, sekitar pukul 09.10 WIB, saat pelaku mengaku sebagai guru baru dan melakukan razia perhiasan di dalam kelas,” kata Wawan, Jumat (09/05/2025).

Selama sekitar 10 menit, ANH meminta enam murid yang sedang berada di luar kelas saat jam istirahat untuk masuk ke dalam kelas dan melepas perhiasan mereka, yang terdiri dari kalung dan gelang emas. Para murid tersebut, yang percaya bahwa pelaku adalah guru baru, langsung mengikuti perintahnya.

Salah satu guru, Ahmad Yanuar Sani, menjelaskan bahwa pelaku menjalankan aksinya dengan cepat dan tanpa banyak bicara. Pada saat kejadian, para guru sedang berada di ruang guru yang terletak di bagian depan, sementara kelas berada di sisi belakang. Hal ini menyebabkan pengawasan terhadap para siswa tidak maksimal.

“Kami para guru saat itu sedang di ruang guru, jadi pengawasan terhadap kelas tidak maksimal. Seorang wali murid sempat melihat pelaku, namun karena pelaku mengaku sebagai guru baru, tidak ada kecurigaan,” ujar Ahmad.

Setelah berhasil mengambil perhiasan dari enam murid tersebut, ANH segera melarikan diri. Total kerugian akibat peristiwa ini mencapai Rp16 juta. Polisi kini tengah mengusut lebih lanjut untuk mengungkap jaringan pelaku.

Peristiwa ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan di lingkungan sekolah, terutama terkait keamanan barang berharga milik siswa. Pihak kepolisian juga mengimbau orang tua dan guru untuk meningkatkan pengawasan di sekolah agar kejadian serupa tidak terulang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah